Sabtu, 07 Agustus 2010

Keutamaan Bulan Ramadhan

Abu Hurairah ra, di mana ia berkata : Rasulullah saw bersabda :

“Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan kepada umat sebelumnya yaitu :
1. Bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak kasturi.

2. Malaikat memohonkan ampun bagi mereka sehingga mereka berbuka.

3. Pada bulan itu setan-setan yang jahat dibelenggu, maka pada bulan itu mereka tidak bebas sebagaimana pada bulan-bulan yang lain.

4. Setiap hari Allah menghias surga-Nya dan berfirman kepadanya : “Hamba-hamba-Ku yang shalih hampir dibebaskan dari beban dan gangguan dan mereka akan kembali kepadamu.

5. Pada akhir malam bulan Ramadhan, mereka diampuni. (Rasulullah saw) ditanya : “wahai Rasulullah, apakah malam itu lailatul qadar ?” Beliau menjawab : “Bukan, namun seorang pekerja itu upahnya dibayarkan bila ia telah selesai mengerjakan pekerjaannya.”

Dari Abu Hurairah ra, di mana ia berkata : Rasulullah saw menyampaikan berita gembira kepada para sahabatnya seraya bersabda :
“Bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah telah datang kepadamu. Allah mewajibkan atas kamu berpuasa padanya. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan yang jahat dibelenggu. Dalam bulan itu ada lailatul qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.”

Diriwayatkan dari Al-A’masy dari Khaitsamah, di mana ia berkata : “Para ulama mengatakan bahwa dari Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya, dari haji yang satu ke haji berikutnya, dari Jum’at yang satu ke Jum’at berikutnya, dan dari salat yang satu ke salat berikutnya adalah merupakan kaffarat (penebus dosa) selama dosa-dosa besar dijauhi.”

Diriwayatkan dari Umar ra, bahwasanya apabila Ramadhan tiba, ia berkata : “Selamat datang bulan yang membersihkan kami.” Bulan itu seluruhnya baik, puasa pada siang harinya, salat malam pada malam harinya, dan shadaqah (infaq) pada bulan Ramadhan itu seperti shadaqah (infak) dalam perjuangan pada jalan Allah.”
Abu hurairah ra meriwayatkan salat malam pada bulan Ramadhan, karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.”

Abu Hurairah ra meriwayatkan dari Nabi saw, di mana beliau bersabda :

“Allah SWT berfirman : “setiap kebaikan yang dikerjakan oleh manusia itu dilipatgandakan dari sepuluh sampai 700 kali kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Ia meninggalkan keinginan, makan dan minumnya karena Aku. Puasa itu adalah perisai. Bagi orang yang berpuasa itu memiliki dua kegembiraan, yaitu kegembiraan sewaktu berbuka, dan keembiraan sewaktu bertemu dengan Tuhannya, nanti pada hari kiamat.”

Rasulullah saw menyampaikan khutbah pada akhir bulan Sya’ban, di mana beliau bersabda :
“Wahai manusia, sesungguhnya bulan yang agung dan penuh barakah, bulan yang di dalamnya terdapat lailatul qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan telah menaungi kamu sekalian. Suatu bulan, di mana Allah mewajibkan puasa pada siang harinya dan menjadikan salat pada malam harinya sebagai amalan sunah. Barang siapa yang mengerjakan perbuatan sunah atau perbuatan baik lainnya pada bulan itu, maka ia seolah-olah mengerjakan perbuatan fardhu pada selain bulan itu. Ramadhan adalah bulan sabar, dan sabar itu balasannya surga. Ia adalah bulan pertolongan dan bulan di mana pada saat itu rezeki orang mukmin bertambah. Barang siapa yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala memerdekakan budak dan mendapat ampunan atas dosa-dosanya.” Kami berkata : “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kami mempunyai makanan yang bisa dipakai untuk berbuka bagi orang yang berpuasa.” Beliau bersabda : “Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka kepada orang yang berpuasa meskipun hanya seteguk air susu, sebutir korma atau air minum. Barang siapa yang membuat kenyang orang yang berpuasa, maka ia mendapat ampunan atas dosa-dosanya dan Tuhannya akan memberinya minuman dari telaga, suatu minuman yang tidak akan pernah haus lagi sesudah meminumnya, sampai ia masuk surga, dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu. Bulan Ramadhan permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan penghabisannya adalah pembebasan dari neraka. Dan barang siapa yang memperingan budaknya pada bulan itu, maka Allah memerdekakannya dari api neraka.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar