tag:blogger.com,1999:blog-83813023044035490182024-02-02T10:33:27.906-08:00Islam Penentram JiwaAntung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.comBlogger31125tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-57169054597310320992012-10-05T08:54:00.005-07:002012-10-05T08:54:28.392-07:00ayam putih peliharaan Alloh Swt dan RasulullahAyam jago Putih<br />
Ayam adalah salah satu hewan yang mempunyai kelebihan istimewa
seperti Ayam cemani dan ayam putih ,kalau Ayam cemani sering di gunakan
untuk ritual Ilmu Hitam ritual pesugihan dan merupakan salah satu
Syarat Utama atau pokok suatu ritual tertentu dan Ayam Cemani atau ayam
hitam cenderung di gunakan untuk hal-hal yang Kurang baik , sebaliknya
Kalau Ayam Jago Putih malah bisa untuk mengusir gangguan dari ilmu
hitam dan kejahatan,<br />
Ayam Jago Putih juga merupakan Hewan kesayangan Rosululloh SAW sesuai
Hadist – hadist Rosululloh SAW , Para Ulama’ -Ulama Ahli Tajrib ( Ulama
Khos pada jaman dahulu ) bermufakat Bahwa Ayam Jago Putih ^ salah satu
khasiatnya ialah dapat menjaga rumah dan Penghuninya serta Isi Rumahnya
dari gangguan Jin, Ilmu Hitam, Pencuri, Kebakaran ,dan mereka para
Ulama Tajrib menjamin apabila anda menyembelih ayam jago putih ( Untuk
Acara selamatan/ Syukuran ) maka anda sekeluarga akan di selamatkan
oleh Alloh s.wt dari segala macam mara bahaya baik pada keluarganya
maupun hartanya.<br />
Hadist di bawah ini hadist sohih yang diriwayatkan oleh Abdul Haq
bin qoni’ dengan isnadnya sampai pada Jabir binAtswab bin ‘Atabah bahwa
sesungguhnya Rosulalloh saw bersabda :<br />
” AD-DIIKU AL- ABYADU KHOLILII “<br />
( Ayam Jago Putih Adalah kesayanganku )<br />
Dan dalam hadist riwayat yg lain adalah :<br />
” AD-DIIKU AL-ABYADU SODIQII WA ‘ADUWWU ASY-SYAYTONI, YAHRUSU SOHIBAHU WA SAB’A DUURI KHOLFAHU “<br />
( Ayam jago putih adalah sahabatku dan musuhnya Setan, dia menjaga rumah pemiliknya dan 7 rumah di belakangnya ( tetangga )<br />
Dan dalam hadist yang lain adalah :<br />
“AD-DIIKU AL-ABYADU HABIBII WA HABIBU HABIBII JIBRILA YAHRUSU BAYTAHU
WA SITTATA ‘ASYARA BAYTAN MIN JIRONIHI” ( Ayam jago putih merupakan
kekasihku dan kecintaannya kekasihku Jibril a.s, Dia menjaga rumah
pemiliknya dan 16 rumah tetangganya ).<br />
Rumah anda di ganggu oleh mahluk halus, atau sering kecurian tidak
usah panggil pemburu hantu atau Kahin ( dukun ), cukup laksanakan
sunnat Rosululloh saw carilah oleh anda Ayam jago Putih Mulus ( Bukan
Ayam sayur tapi Ayam kampung, ayam Adu, ayam Afrika ). Diriwayatkan
oleh Asy-syeikh Muhibuddin At-Tobary : ” Bahwa sesungguhnya Rosululloh
saw mempunyai se-ekor Ayam jago putih dan telah menjadi kebiasaan
apabila Rosululloh saw mengadakan suatu perjalanan dengan para
sahabat-sahabatnya, Ayam jago putihnya selalu beliau bawa serta agar
senantiasa mereka di perjalan mengetahui waktu-waktu sholat dari suara
kokoknya ayam tsb.<br />
Di riwayatkan dalam Hadist Shohih yang diriwayat kan oleh : Imam
Bukhori, Muslim, At-Turmudzi, An-Nasa’i dari Abu Hurairoh R.A
sesungguhnya rosululloh saw bersabda :<br />
“IDZA SAMI’TUM SIYAHA AD-DIIKATI FAS ALULLOHA MIN FADLIHI, FAINNAHA
RO AT MALAKAN, WA IDZA SAMI’TUM NUHAQOL HAMIRI FA TA’AWWADZUU BILLAHI
MIN ASY SYAITONI, FAINNAHA ROAT SYAITONAN.”<br />
( Apabila kamu sekalian mendengar suara berkokoknya ayam maka
berdo’alah miminta pada alloh dari keutamaanya, Karena sesungguhnya
Ayam tersebut telah melihat malaikat, Dan apabila kamu sekalian
mendengar suara ringkik keledai, Maka berta’udz lah kepada Alloh (
Memohon perlindungan ) dari gangguan setan, Karena sesungguhnya keledai
tsb telah melihat Setan).<br />
Di riwayatkan dalam Mu’azzam At-Tobroni dan dalam Tarikh Asbihan dari rosululloh saw , Nabi bersabda :<br />
” Sesungguhnya Alloh S.W.T memiliki se-ekor Ayam jago putih yang ke dua
sayapnya dihiasi permata permata Jabarjad, Yaqut dan Mutiara, 1 sayap
di Timur dan Sayap yang lainnya di Barat, Kepalanya berada di bawah
Arasy dan berdirinya ayam tsb di udara , Ayam tsb senantiasa berkokok
mengumandangkan Adzan ditiap waktu sahur, Maka Adzan tersebut terdengar
oleh penduduk langit & Penduduk bumi kecuali Manusia dan Jin yang
tidak dapat mendengar Adzannya , Maka tatkala Kokok Adzannya
berkumandang di jawablah secara bersahutan oleh suara kokok Ayam – Ayam
jago yang ada di muka Bumi, maka apabila Hari Qiamat sudah dekat, Alloh
S.W.T berfirman pada Ayam tsb ” Kumpulkanlah sayap sayapmu dan
rendahkanlah suaramu “, mengetahuilah semua penduduk langit & Bumi
kecuali Manusia Jin yang tidak mengetahuinya, Bahwasanya Hari Qiamat
sudah dekat.<br />
Di riwayatkan Dalam sebuah Hadist yg di riwayatkan oleh Ats-Tsa’labi R.A telah bersabda Rosululloh S.A.W<br />
TSALASATU ASWATIN YUHIBBUHALLOHU TA’ALA : SAUTU AD-DIIKI, WA SAUTU QORIIL QUR’ANI, WA SAUTUL MUSTAGFIRINA BIL ASHARI.<br />
( 3 Suara yang paling di sukai oleh ALLOH Ta’ala : 1. Suara Kokok ayam
jago, 2. Suara pembaca Qur’an, 3. Suaranya orang-orang yang ber
Istighfar di waktu sahur.).Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com54tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-54258054792446658212012-01-12T05:30:00.001-08:002012-01-12T05:30:40.747-08:00Mas kahwin FatimahKetika Allah memerintahkan Rasulullah untuk mencarikan suami bagi anaknya, Rasulullah memanggil semua sahabatnya tanpa sebarang diskriminasi.<br />
<br />
“Allah memerintahkan aku untuk memberitahu kamu bahawa sesiapa yang mampu membaca seluruh Al-Qur’an pada malam, ini boleh menikahi puteriku, Fatimah, jika dia menerimanya,” kata Rasulullah.<br />
<br />
Malam itu, semua sahabat berusaha menyelesaikan seluruh bacaan Qur’an, kecuali Ali bin Abi Talib yang pulang ke rumah untuk tidur. Ketika Bilal mengumandangkan azan subuh, semua orang berkumpul di masjid termasuk Rasulullah saw. <br />
<br />
Ketika Nabi menanyakan siapa yang sudah menyelesaikannya, tidak seorangpun menjawabnya, kerana amat susah menamatkan 30 juz dalam waktu 7-8 jam saja. Namun Ali bin Abi Talib berkata, “Ya Rasulullah saw, aku telah menamatkan seluruh Al-Quran semalam.” <br />
<br />
Sahabat-sahabat yang lain melihat ke arah Ali dengan hairan. “Bagaimana kamu menyelesaikannya? Bukankah kamu tidur semalaman,” tanya salah seorang dari mereka.<br />
<br />
“Tidak, aku memang menyelesaikannya,” Ali menjawab.<br />
<br />
“Siapa saksimu, Ali?” soal Rasulullah saw.<br />
<br />
“Allah adalah saksiku dan engkau, ya Nabi saw adalah juga saksiku,” Ali menjawab ringkas.<br />
<br />
“Aku membaca ‘Laa ilaha ill Allah, Muhammad Rasulullah’ sebanyak 3 kali, Astaghfirullah (70 kali), Surah Al Fatihah (1 kali), Surah Al Ikhlas (3 kali), Surah Al Falaq (1 kali), Surah An Naas (1 kali), Laa ilaha ill Allah (10 kali), dan Selawat Nabi ‘Allahumma solli alaa Muhammadin wa alaa ali muhamaddin wa salim’ sebanyak 10 kali,” Ali menyambung. <br />
<br />
“Sebagaimana Allah memberi kesaksian, aku juga memberi kesaksian bahwa Ali telah menyelesaikan seluruh bacaan Qur’an. Jika kamu membaca seperti apa yang dibaca oleh Ali, sama seperti dia membaca 30 juzuk Al Qur’an,” kata Rasulullah saw.<br />
<br />
“Fatimah, apakah engkau menerima Ali sebagai suamimu?” Rasulullah saw. bertanya pada puterinya.<br />
<br />
“Dengan satu syarat,” Fatimah menjawab.<br />
<br />
Semua sahabat mulai memandang pada Ali, Fatimah dan kemudian kepada Nabi. Ketika Nabi saw berfikir mengapa Fatimah mengajukan syarat itu, malaikat Jibril turun dan berkata pada beliau, “Wahai Nabi, jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, Allah Yang mengatakan padamu untuk menanyakan syarat apa yang ingin dia ajukan.” <br />
<br />
“Apa syaratmu, Fatimah ?” tanya Rasulullah saw. <br />
<br />
“Syarat itu bukan untuk Ali, tapi dari diriku sendiri. Jika ini dipenuhi, maka aku menerimanya. Jika tidak, aku menolak untuk menikah dengan Ali” jawab Fatimah.<br />
<br />
Kemudian Jibril mengingatkan Rasulullah saw. akan pesan Allah untuk menanyakan apa syarat yang diinginkannya. <br />
<br />
“Sekarang dengarkan apa yang Allah letakkan pada hati Fatimah, sebagai manfaat dan darjat para wanita dalam kerohanian, ” kata Jibril<br />
<br />
“Apa syaratmu, Fatimah?” sekali lagi Nabi bertanya<br />
<br />
“Aku selalu mendengarmu berdoa bagi umatmu siang dan malam. Engkau mengatakan Ya Allah, izinkan aku memimpin umatku untuk-Mu! Ampuni mereka ! Sucikan mereka! Angkatlah semua dosa-dosa, kesulitan dan beban-beban mereka!” jawab Fatimah,<br />
<br />
“Aku mendengarmu ya Rasulullah, dan melihat bagaimana engkau menderita demi umatmu. Dari apa yang engkau tuturkan, aku tahu bahwa ketika wafat, dalam kubur, dan kiamat nanti engkau akan selalu menyebut, Umatku..Umatku ! Pada Allah. sebagaimana cintamu pada umatmu seperti itu juga yang ada dalam hatiku. Aku ingin seluruh umatmu sebagai mas kahwinku. Jika engkau menerimanya, aku bersedia menikah dengan Ali,” sambung Fatimah sebagai menyatakan keinginannya.<br />
<br />
Apa yang diminta oleh Fatimah adalah seluruh umat Nabi, semua tanpa terkecuali sebagai mas kahwinnya. Oleh itu kerana ia tidak terletak ditangannya, Rasulullah perlu menunggu kedatangan Malaikat Jibril yang lama tidak juga menampakkan dirinya. <br />
<br />
“Allah menyampaikan Assalamu'alaikum kepadamu dan menerima permintaan Fatimah. Allah swt menganugerahan apa yang dimintanya sebagai mas kahwin untuk bernikah dengan Ali,” kata Jibril ketika dia datang.<br />
<br />
Segera Nabi berdiri dan mengerjakan solat 2 rakaat sebagai rasa syukur pada Allah swt. Fatimah ternyata mementingkan pengorbanannya bagi umat Nabi saw. Tidak seorang umat pun yang akan berada diluar mas kahwin Fatimah, kerana jika Allah menarik satu umat dari mas kahwin itu, maka pernikahannya dengan Ali dianggap tidak sah.Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-40711472445927345402012-01-12T04:42:00.001-08:002012-01-12T04:42:26.338-08:00Nama Isteri Nabi Muhammad<span style="font-weight: bold;">1.Khadijah binti Khuwailid</span><br />
Dinikahi oleh Nabi Muhammad ketika Nabi berusia 25 tahun manakala Khadijah 40 tahun. Mahar kahwinnya sebesar 12.5 uqiah emas. Sehingga Khadijah meninggal dunia, Nabi Muhammad tidak mengahwini wanita lain. Dia meriwayatkan sebuah hadis sahaja.<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
2.Saudah binti Zam’ah</span><br />
Dinikahi oleh Nabi Muhammad pada tahun kesepuluh selepas kenabian. Sebelumnya, Saudah isteri kepada sepupunya sebelum bercerai. Nabi Muhammad pernah mahu menceraikannya ketika menikahi Aisyah tetapi dia tidak melakukannya. Dia meninggal dunia semasa Umar al-Khattab menjadi khalifah<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
3.Aisyah binti Abu Bakar Al-Siddiq</span><br />
Dinikahi oleh Nabi Muhammad di Mekah ketika berusia enam tahun dan hidup bersama ketika berusia sembilan tahun. Mas kahwinnya bernilai 400 dirham. Merupakan isteri yang paling di cintai oleh Nabi Muhammad. Dia meriwayatkan 1210 hadis dan meninggal dunia ketika berusia 57 tahun. Jenazahnya disembahyangkan oleh Abu Hurairah dan dikebumukan di al-Baqi’ pada waktu malam<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">4.Hafsah binti Uma</span>r<br />
Dinikahi pada bulan Syaaban, kira-kira 30 bulan selepas hijrah. Bapanya ialah Umar bin Khattab, manakala ibunya ialah Zainab binti Mazh’un. Hafsah dilahirkan lima tahun sebelum kenabian dan dinikahi dengan mahar sebanyak 400 dirham. Dia meriwayatkan sebanyak 60 hadis. Meninggal dunia pada bulan Syaaban, 45H. Jenazahnya disolatkan oleh Marwan bin al-Hakam, Gabenor Mekah pada waktu itu.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">5.Zainab binti Khuzaimah</span><br />
Dinikahi pada tahun ketiga hijrah dengan mahar sebanyak 400 dirham. Dua tiga bulan selepas bernikah, dia meninggal dunia pada usia 30 tahun. Jenazahnya disolatkan oleh Nabi Muhammad dan dikebumikan di al-Baqi’.<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
6.Hindun binti Abu Umaymah bin al Mughirah</span><br />
Bernikah dengan Nabi pada akhir bulan Syawal tahun keempat Hijrah (ada yang mengatakan tahun kedua). Anaknya sendiri yang menikahkannya dengan Nabi sekaligus menunjukkan bahawa anak boleh menjadi wali pernikahan ibunya. Namun ini dikatakan bertententangan dengan Mazhab Syafie. Hindun meriwayatkan 328 hadis. Dia meninggal dunia pada zaman pemerintahan Yazid bin Muawiyah pada tahun 60H ketika berusia 84 tahun. Dia dikebumikan di al-Baqi’. <br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
7.Zainab binti Jahsy</span><br />
Zainab merupakan hamba kepada Umaymah binti Abdul Muthalib. Nabi menikahkannya dengan Yazid bin Harithah. Setelah Yazid menceraikannya, Nabi menikahi Zainab pada tahun ke-5H dengan mahar 400 dirham. Ketika itu Zainab berusia 35 tahun. Zainab meriwayatkan 10 hadis dan meninggal dunia pada tahun ke-20H ketika berusia 53 tahun. Jenazahnya di solatkan oleh Umar al-Khattab dan dikebumikan di al- Baqi’<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">8.Juwairiyah binti al-Harith</span><br />
Juwairiyah ialah dari Bani Musthaliq. Dia merupakan hamba kepada Tsabit bin Qays. Nabi membelinya dari Tsabit, meemrdekakannya dan menikahinya dengan mahar 400 dirham. Juwairiyah meriwayatkan 7 hadis dan meninggal dunia di Madinah pada bulan Rabiulawal 56H ketika berusia 70 tahun. Jenazahnya disolatkan oleh Marwan bin al-Hakam.<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
9.Rayhanah binti Yazid</span><br />
Rayhanah ialah dai Bani Nadhir. Dia adalah antara tawanan Bani Quraizah yang kemudiannya dipilih oleh Nabi bagi menjadi isterinya. Rayhanah seorang yang cantik dan berakhlak mulia. Apabila menjadi tawanan dia diberi pilihan sama ada mahu memeluk Islam atau tetap dengan agamanya. Dia memilih Islam lalu dimerdekakan dan dinikahi oleh Nabi pada tahun ke-6H. Dia pernah diceraikan oleh Nabi kemudian rujuk semula. Dia meninggal dunia apabila Nabi pulangdari haji wida’ dan dikebumikan di al Baqi’<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
10.Umm Habibah binti Ramlah</span><br />
Nabi mengutuskan Amr bin Umayyah ke Najasyi untuk menikahi Umm Habibah. Raja Najasyi memberikan mahar sebanyak 400 dinar. Khalid bin Said menjadi wali Umm Habibah kerana dia merupakan anak pakciknya. Raja Najasyi kemudian membawanya kepada Nabi pada tahun ke-7H. Dia meninggal dunia pada tahun 44H<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
11.Safiyyah binti Hayyi </span><br />
Safiyyah bukan berbangsa Arab. Dia dari bani Nadhir, dari bani Israil dan berketurunan Harun bin Imran. Bapanya merupakan seorang tokoh bani Nadhir yang berperang melawan bani Quraizah. Dia menjadi tawanan ketika perang Khaibar dan dipilih sendiri oleh Nabi dan dinikahinya selepas dia merdeka. Pembebasannya itu dijadikan sebagai mahar. Dia seorang yang cantik dan ketika itu belum berusia 17 tahun. Safiyyah meriwayatkan 10 hadis dan meninggal dunia dalam bulan Ramadhan tahun ke-50H (ada yang mengatakan 52H). Dia dikebumikan di al Baqi’<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
12.Maimunah binti al Harith</span><br />
Asalnya dia bernama Barrah dan Nabi memberi nama Maimunah. Ibunya bernama Hindun binti Awf bin Zuhayr. Maimunah meriwayatkan 76 hadis. Dia meninggal dunia ketika berusia 80 ahun pada tahun 51H. Dia ialah isteri terakhir yang Nabi nikahi dan paling akhir meninggal dunia.Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-72742590525355090932012-01-12T03:17:00.000-08:002012-01-12T03:17:00.210-08:00Siti Khadijah isteri Rasulullah<em>DAN setengah daripada tanda-tanda kebesaran-Nya bahawa Dia ciptakan untuk kamu daripada dirimu sendiri akan isteri-isteri, agar tenteramlah kamu kepadanya. Dan Dia jadikan di antara kamu cinta dan kasih sayang.Sesungguhnya pada yang demikian adalah tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (ar-Rum: 21)</em><br />
<em> </em> <br />
<div style="text-align: justify;">SITI Khadijah merupakan seorang wanita yang berasal daripada suku kaum Asadiyah, iaitu satu keturunan Quraisy yang amat dihormati dan disegani. Beliau dilahirkan pada tahun 68 sebelum hijrah iaitu 15 tahun sebelum tahun gajah, tahun kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. Beliau diasuh dan dibesarkan oleh ibu bapanya dengan penuh kasih sayang serta diberikan tarbiah yang sempurna.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pendidikan dan tunjuk ajar oleh ibu bapanya diterima dengan patuh dan taat, sehingga beliau tampil sebagai seorang wanita budiman dan berakhlak luhur serta tidak pernah bangga atau sombong dengan taraf kebangsawanannya. Kaumnya memanggil beliau dengan gelaran Al-Tahirah yang bermaksud perempuan suci. Sebelum berkahwin dengan Rasulullah, beliau pernah berkahwin dua kali, tetapi kedua-dua suaminya telah meninggal dunia. Ketika berkahwin dengan baginda, umur beliau ialah 40 tahun, manakala umur baginda 25 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span id="more-5466"></span></div><div style="text-align: justify;">Walaupun berbeda usia 15 tahun, tetapi rumah tangga mereka penuh dengan kedamaian dan ketenteraman, aman bahagia dan tidak pernah berselisih faham terhadap sesuatu masalah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beliau juga merupakan Ummul Mukmin pertama yang mempunyai keistimewaan-keistimewaan yang tersendiri, berbeda dengan isteri-isteri baginda yang lain. Beliau bukan sahaja wanita yang jelitawan tetapi mempunyai harta kekayaan dan tergolong di antara orang-orang yang ternama di Mekah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beliau sangat pandai mentadbir perniagaannya sehingga berjaya sampai ke Yaman dan Syam. Beliau pernah menyerahkan urusan perniagaannya kepada baginda kerana percaya dengan kejujuran baginda. Sehinggalah sampai suatu ketika beliau jatuh cinta dengan kebaikan dan kelembutan Rasulullah, lalu menyatakan hasrat untuk menikahi baginda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beliau hidup bersama Rasulullah selama 24 tahun. Sepanjang menjadi isteri baginda, beliau menjadi suri rumah tangga dan kekal menjadi satu-satunya isteri baginda sehinggalah beliau meninggal dunia. Beliau telah melahirkan enam orang anak sedangkan isteri-isteri baginda yang kemudian tidak seorangpun yang melahirkan anak sepertinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beliau juga menanggung berbagai-bagai penderitaan bersama-sama Rasulullah dalam usaha berdakwah dan menyeru kepada Islam. Ketika dua orang anak lelakinya iaitu Kasim dan Abdullah meninggal dunia, beliau bersama dengan baginda berdukacita menangisi pemergian anak-anaknya itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sudah menjadi kebiasaan Rasulullah untuk pergi ke Gua Hira kerana ingin bertafakur dan bermunajat kepada Allah seorang diri. Setiap kali baginda ke sana, baginda akan membawa sedikit bekalan yang disediakan oleh isterinya, Siti Khadijah. Apabila makanan sudah habis, baginda turun semula ke Mekah dan tawaf di Kaabah sebanyak tujuh pusingan, kemudian barulah kembali menemui isteri tercinta. Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah, berulang alik dalam tempoh masa lebih kurang lima tahun di Gua Hira.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sungguhpun demikian, Siti Khadijah tidak pernah berasa kecil hati terhadap Rasulullah. Malah, beliau berusaha agar baginda lebih memperoleh ketenangan dalam bermunajat kepada Allah. Oleh yang demikian, apabila Rasulullah pulang ke rumah, beliau tidak pernah mengeluh apatah lagi bermasam muka. Beliau melayani suaminya dengan baik, penuh hormat dan kasih sayang.</div><div style="text-align: justify;">Begitulah tanggungjawab sebagai seorang isteri yang taat dan setia kepada suami sehinggalah beliau meninggal dunia dalam usia 64 tahun dan enam bulan. Semenjak pemergian Siti Khadijah, Rasulullah sangat sedih dan murung kerana begitu terasa kehilangan seorang kawan, teman, isteri, pembantu dan pembela ketika baginda menjalankan seruan Allah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nama Lengkapnya Siti Khadijah iaitu Siti Khadijah binti Khuwalid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai, yang tergolong daripada golongan bangsawan dan ternama di Mekah.</div><div style="text-align: justify;">Petikan daripada buku Untaian 366 Kisah Daripada al-Quran,</div>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-8122986459927021072011-12-30T08:05:00.001-08:002011-12-30T08:05:32.840-08:00antung kadir bersyair pengantin<a href="http://www.youtube.com/watch?v=2sfPvRPG6pk">http://www.youtube.com/watch?v=2sfPvRPG6pk</a>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-14696274543524701952011-12-26T02:00:00.000-08:002011-12-26T02:04:31.678-08:00Habsyi syair pengantin<a href="http://www.4shared.com/music/AmRjFNqO/Habsyi_Syair_Pengantin.html">http://www.4shared.com/music/AmRjFNqO/Habsyi_Syair_Pengantin.html</a>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-23260073795867357152011-07-24T00:00:00.001-07:002011-07-24T00:00:40.216-07:00Datu Niang ThalibDi daerah Rantau terdapat sebuah cerita<br />
rakyat yang mengisahkan seorang datu<br />
yang mempunyai kesaktian sangat tinggi,<br />
hanya dengan menghentakkan kaki ke<br />
tanah maka orang-orang yang ada di<br />
sekelilingnya akan jatuh tersungkur ke tanah. Datu tersebut bernama Datu Niang<br />
Thalib. Konon beliau masih hidup dan<br />
menjadi penguasa alam gaib di daerah<br />
Pulau Kadap (arah ke Sungai Puting).<br />
Diceritakan juga bahwa apabila<br />
masyarakat ingin kesana (memancing) dianjurkan untuk membawa Tali Haduk<br />
(serabut pohon ijuk yang dianyam) supaya<br />
makhluk gaib tidak mengganggu, hal ini<br />
didasarkan pada cerita masyarakat<br />
bahwa Tali Haduk sebagai tanda orang<br />
tersebut adalah kerabat dari Datu Niang Thalib. Diceritakan juga bahwa Datu<br />
Niang Thalib adalah salah satu murid Datu<br />
Suban (Tatakan) yang memiliki ilmu<br />
Kabauriat Dunia.<br />
Pada zaman dahulu di daerah Tatakan,<br />
mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani, berkebun dan mencari rotan.<br />
Pada suatu hari, berangkatlah 7 orang<br />
Desa Muning (Tatakan) untuk mencari<br />
rotan di daerah hutan rawa Nipah<br />
Habang, Ketujuh orang itu adalah<br />
Pungut, Kaliangat, Dunguh, Umpangan, Kutui Umping, Durni Indang, dan Munat<br />
Incang.<br />
Ketujuh orang ini berjalan memasuki<br />
hutan rawa yang sangat lebat ditumbuhi<br />
segala macam pohon yang hidup di daerah<br />
rawa. Rotan juga tumbuh subur disana. Setelah mereka tiba di daerah Nipah<br />
Habang yang kaya akan rotan, mereka pun<br />
langsung menebang rotan yang mereka<br />
cari. Pada umumnya masyarakat setempat<br />
tidak berani memasuki daerah tersebut<br />
karena konon diceritakan di sana banyak<br />
dihuni makhluk gaib, terutama hantu yang<br />
suka mengganggu. Sudah banyak orang<br />
kampung yang melihat wujud-wujud yang menakutkan di daerah tersebut.<br />
Dalam waktu singkat ketujuh orang<br />
tersebut sudah berhasil menebang rotan<br />
yang mereka perlukan. Rotan yang sudah<br />
ditebang dibuang kulitnya dan kemudian<br />
dijemur, karena proses penjemuran yang memerlukan waktu cukup lama, maka<br />
mereka bermalam selama tiga hari tiga<br />
malam. Setelah kering, rotan diikat,<br />
masing-masing seratus batang per ikat.<br />
Mereka pun pulang dengan membawa<br />
masing-masing satu ikatan. Dalam perjalanan pulang, mereka bertemu<br />
dengan hantu yang sangat besar, hantu<br />
itu tidur di atas Pulantan (rumput liar<br />
yang sering tumbuh di pinggir sawah)<br />
yang tingginya hampir 15 meter. Saking<br />
besarnya, hantu itu tidur bersandar dipohon tersebut.<br />
Begitu melihat hantu tersebut, ketujuh<br />
orang itu sangat ketakutan, meskupun<br />
hantu tersebut sedang tidur dan tidak<br />
mengetahui keberadaan mereka. Hantu<br />
itu tertidur sangat pulas dan dengkurannya terdengar sangat keras,<br />
hampir sama dengan suara harimau yang<br />
sedang marah.<br />
Diantara ketujuh orang tersebut, hanya<br />
Durni Indang yang berani, sedangkan<br />
yang lainnya sudah bersiap-siap untuk lari. Durni Indang menyarankan pada<br />
temannya yang lain untuk mengikat hantu<br />
tersebut dengan rotan yang mereka<br />
bawa, akan tetapi yang lainnya menolak<br />
karena sudah sangat ketakutan.<br />
Oleh karena itu, Durni Indang mengikat hantu itu sendirian, mulai dari ujung kaki<br />
sampai kepada bagian kepalanya. Ketujuh<br />
ikatan rotan yang mereka bawa habis<br />
digunakan untuk mengikat hantu itu.<br />
Meski sudah diikat, hantu tersebut tidak<br />
terbangun, malah semakin nyenyak tidurnya dan dengkurannya semakin<br />
keras.<br />
Durni Indang berusaha membangunkan<br />
hantu itu dengan berteriak keras di<br />
depan telinganya yang besar, tapi ia tidak<br />
juga bangun. Durni Indang kemudian mencabut sebatang pohon yang cukup<br />
besar dan memukulkannya ke bagian biji<br />
kemaluan hantu itu. Setelah memukulkan<br />
pohon tersebut, kemaluan hantu tersebut<br />
bereaksi. Hantu itu kencing dan<br />
menggeliat bangun. Rotan yang diikatkan di sekujur tubuhnya putus dengan<br />
sangat mudahnya. Dengan raut muka yang<br />
marah dan sangat menakutkan, hantu itu<br />
melihat ke arah Durni Indang, Durni<br />
Indang pun lari ketakutan, tetapi dengan<br />
sangat mudahnya Durni Indang berhasil ditangkap oleh hantu itu hanya dengan<br />
mengayunkan tangannya ke depan, oleh<br />
karena ukuran tubuhnya yang sangat<br />
besar.<br />
Durni Indang diletakkan di atas telapak<br />
tangannya dan diputar-putar seperti mempermainkan bola pimpong. Hantu itu<br />
sangat marah karena telah dibangunkan<br />
dari tidurnya.<br />
Durni Indang terbunuh setelah diremas-<br />
remas, dan tubuhnya yang remuk<br />
kemudian dimakan oleh hantu itu. Hantu itu sebenarnya masih lapar, tapi karena<br />
tidak ada lagi yang bisa dimakan, maka ia<br />
pun tidur kembali.<br />
Keenam orang yang berhasil melarikan<br />
diri, mendatangi kediaman Datu Niang<br />
Thalib di daerah hutan Hariyung Danau Belantai. Mereka menceritakan kejadian<br />
yang mereka alami dan apa yang<br />
dilakukan hantu itu pada Durni Indang<br />
kepada Datu Niang Thalib.<br />
Setelah selesai bercerita, Datu Niang<br />
Thalib pergi sendirian ke tempat hantu tadi tidur. Datu Niang Thalib menepuk<br />
tangan hantu tersebut dan hantu itu<br />
langsung terbangun dan duduk dengan<br />
lemah lunglai karena sangat ketakutan<br />
melihat Datu Niang Thalib dihadapannya<br />
dengan raut muka yang menampakkan kemarahan.<br />
Datu Niang Thalib berkata kepada hantu<br />
itu bahwa yang dimakannya itu adalah<br />
anak-cucunya dan Datu Niang Thalib<br />
akan membunuh hantu tersebut sebagai<br />
balasannya. Hantu tersebut meminta ampunan dari Datu Niang Thalib, tetapi<br />
Datu Niang Thalib tetap marah dan tetap<br />
berniat untuk membunuh hantu tersebut.<br />
Hantu itu mengajukan permintaan<br />
terakhirnya, ia ingin menjadi saudara<br />
angkat Datu Niang Thalib. Makhluk gaib tersebut beralasan bahwa ia<br />
bukan hantu, sedangkan mukanya yang<br />
menyeramkan dan tubuh yang besar<br />
tersebut hanya merupakan baju yang<br />
dipakainya. Ia hanya sebagai penjaga<br />
daerah itu dari gangguan orang luar. Makhluk gaib itu kemudian melepaskan<br />
pakaiannya dan ternyata dibalik pakaian<br />
itu, hantu tersebut adalah pemuda yang<br />
sangat tampan, gagah dan berwajah<br />
simpatik.<br />
Sebagai tanda persaudaraan, pemuda tersebut berjanji akan mengawinkan<br />
Datu Niang Thalib dengan adik<br />
perempuannya yang sangat cantik dan<br />
memiliki kulit putih kekuning-kuningan<br />
karena belum pernah terkena sinar<br />
matahari. Datu Niang Thalib ternyata juga termasuk laki-laki mata keranjang<br />
sehingga ia pun akhirnya sangat tertarik<br />
dengan janji yang diberikan pemuda<br />
tersebut, marahnya pun kemudian<br />
mereda.<br />
Datu Niang Thalib kemudian dibawa oleh pemuda tadi ke rumahnya untuk melihat<br />
adik perempuan yang diceritakannya.<br />
Setelah berjalan cukup lama, maka<br />
sampailah mereka ke kampung pemuda<br />
tersebut. Ternyata kampung itu adalah<br />
sebuah kerajaan megah. Datu Niang Thalib diperkenalkan dengan adiknya<br />
yang cantik dan tanpa berpikir terlalu<br />
lama, Datu Niang Thalib menikahi adik<br />
dari pemuda itu.<br />
Setelah sepuluh hari kepergian Datu<br />
Niang Thalib, orang kampung Muning geger karena ia belum kembali, terlebih-<br />
lebih istri dan anaknya yang gelisah<br />
karena takut terjadi sesuatu yang buruk<br />
dengan suaminya. Istrinya tersebut<br />
kemudian melaporkan kejadian ini pada<br />
Datu Murkat. Datu Murkat adalah seorang tertua dan<br />
dituakan di kampung Muning. Ia sangat<br />
dihormati oleh masyarakat kampung<br />
Muning karena kebaikan dan wibawanya,<br />
serta kesaktiannya yang sangat tinggi.<br />
Ia merasa ikut bertanggungjawab atas apa yang telah menimpa keluarga Datu<br />
Niang Thalib. Setelah mempertimbangkan<br />
segala sesuatunya, Datu Murkat pun<br />
pergi mencari keberadaan Datu Niang<br />
Thalib. Datu Murkat didampingi oleh<br />
empat orang yang kesaktiannya setara denga kesaktian Datu Niang Thalib,<br />
keempat orang tersebut adalah Datu<br />
Karipis, Datu Ungku, Datu Taming Karsa<br />
dan Datu Ganun.<br />
Berdasarkan keterangan dari enam orang<br />
pencari rotan yang berhasil selamat dari makhluk besar tadi, maka dengan<br />
mudahnya Datu Murkat dan keempat<br />
orang yang menyertainya, makhluk besar<br />
tersebut berhasil ditemukan dan Datu<br />
Murkat menangkap makhluk besar<br />
tersebut hanya dengan sebelah tangannya.<br />
Dengan nada marah, Datu Murkat<br />
menanyakan keberadaan Datu Niang<br />
Thalib. Makluk gaib tersebut sangat<br />
ketakutan dan mengatakan bahwa Datu<br />
Niang Thalib dalam keadaan baik dan tidak terjadi sesuatu yang buruk<br />
terhadapnya, serta menceritakan bahwa<br />
Datu Niang Thalib telah memperistri adik<br />
perempuannya. Datu Murkat tidak<br />
percaya Datu Niang Thalib mau<br />
memperistri adik dari hantu yang wajahnya sangat menakutkan.<br />
Setelah menjelaskan duduk perkaranya<br />
secara rinci, bahwa ia bukanlah hantu dan<br />
bentuk tubuhnya yang besar adalah<br />
hanya merupakan baju yang dipakinya<br />
saja, maka Datu Murkat dan keempat orang lainnya mengikuti pemuda tampan<br />
tersebut ke kampung tempat keberadaan<br />
Datu Niang Thalib.<br />
Sebelum menemui Datu Niang Thalib, Datu<br />
Murkat dan keempat orang<br />
pendampingnya dibawa untuk menemui Raja untuk melaporkan kedatangan<br />
mereka di kampung kekuasaan raja<br />
tersebut.<br />
Kemudian rombongan Datu Murkat dibawa<br />
menemui Tuan Putri. Mereka sangat<br />
kagum dengan kecantikan Tuan Putri dan terlebih-lebih tidak percaya bahwa laki-<br />
laki yang ada di sampingnya adalah Datu<br />
Niang Thalib.<br />
Datu Niang Thalib meminta maaf kepada<br />
Datu Murkat karena telah merepotkan<br />
dan tidak memberi tahu bahwa ia telah tinggal menetap di sana. Setelah<br />
menjelaskan secara panjang lebar, Datu<br />
Murkat dapat mengerti.<br />
Rombongan Datu Niang Thalib dijamu<br />
makanan dan minuman oleh Tuan Putri<br />
dan Datu Niang Thalib di kerajaannya. Mereka berbicara dan bergurau dalam<br />
jamuan tersebut.<br />
Setelah hari menjelang sore, rombongan<br />
Datu Murkat minta pamit pulang. Istri<br />
muda Datu Niang Thalib menganjurkan<br />
agar mereka bermalam di kerajaannya. Tetapi Datu Murkat beralasan bahwa<br />
mereka takut disangka mengalami hal<br />
yang buruk akan mereka oleh orang-orang<br />
kampung Muning apabila bermalam di<br />
sana.<br />
Sebelum mereka pulang, istri Datu Niang Thalib memberikan bungkusan kain kuning<br />
yang di dalamnya terdapat emas seberat<br />
setengah kilogram kepada Datu Murkat<br />
dan keempat orang yang menyertainya,<br />
selain itu juga satu bungkusan untuk istri<br />
Datu Niang Thalib di kampung Muning. Datu Niang Thalib berpesan kepada<br />
rombongan Datu Murkat, bahwa apabila<br />
nanti anak-cucu mereka memasuki<br />
kawasan hutan di sekitar kerajaan itu,<br />
mereka harus membawa Tali Haduk<br />
karena penjaga kawasan hutan di daerah itu sudah diberi pesan bahwa yang<br />
membawa tali haduk adalah anak-cucu<br />
Datu Niang Thalib.<br />
Sambil membicarakan tentang Datu Niang<br />
Thalib yang telah memiliki istri yang<br />
sangat cantik dan kerajaan yang megah, tidak terasa perjalanan rombongan Datu<br />
Murkat telah sampai di kampung Muning.<br />
Mereka langsung menemui istri Datu<br />
Niang Thalib dan menceritakan bahwa<br />
Datu Niang Thalib telah menetap dan<br />
memperistri seorang perempuan di sana. Pada awalnya istri Datu Niang Thalib<br />
tidak percaya dengan cerita itu, tapi<br />
begitu melihat bungkusan emas yang<br />
diberikan istri muda Datu Niang Thalib di<br />
sana, maka ia pun merasa sedikit terhibur<br />
dan dengan pasrah menerima apa yang telah terjadi pada dirinya dan anak-<br />
anaknya.Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-54021995718742357922011-07-18T08:53:00.000-07:002011-07-18T08:55:29.575-07:00TINGKATAN PARA WALIYULLOH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisuQfXQk61ldgoJlWsy_geZdPeBWy1yVJuHx5sNoeFj2-8-5a-vLf9a1wv4-JrW9UB4JMHh_8G8Xftj7PnoIJl-HQGSOtKQkGFr13oX98jzFZaUy6_hVsPrNrc9liwAiiIX2DWUoUcvFNa/s1600/sheik+Abdul+Kadir+Jailani.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisuQfXQk61ldgoJlWsy_geZdPeBWy1yVJuHx5sNoeFj2-8-5a-vLf9a1wv4-JrW9UB4JMHh_8G8Xftj7PnoIJl-HQGSOtKQkGFr13oX98jzFZaUy6_hVsPrNrc9liwAiiIX2DWUoUcvFNa/s1600/sheik+Abdul+Kadir+Jailani.jpg" /></a></div><div style="color: black; text-indent: 36pt;">Syaikhul Akbar Ibnu Araby dalam kitab Futuhatul Makkiyah membuat klasifikasi tingkatan para wali dan kedudukannya. Jumlah mereka sangat banyak, ada yang terbatas dan yang tidak terbatas. Sedikitnya terdapat 9 tingkatan, secara garis besar dapat diringkas sebagai berikut :</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><b>1. Wali Aqthab atau Wali Quthub</b><br />
Wali yang sangat paripurna. Ia memimpin dan menguasai wali diseluruh alam semesta. Jumlahnya hanya seorang setiap masa. Jika wali ini wafat, maka Wali Quthub lainnya yang menggantikan.</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><b>2. Wali Aimmah</b><br />
Pembantu Wali Quthub. Posisi mereka menggantikan Wali Quthub jika wafat. Jumlahnya dua orang dalam setiap masa. Seorang bernama Abdur Robbi, bertugas menyaksikan alam malakut. Dan lainnya bernama Abdul Malik, bertugas menyaksikan alam malaikat.</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><b>3. Wali Autad</b><br />
Jumlahnya empat orang. Berada di empat wilayah penjuru mata angin, yang masing-masing menguasai wilayahnya. Pusat wilayah berada di Kakbah. Kadang dalam Wali Autad terdapat juga wanita. Mereka bergelar Abdul Haiyi, Abdul Alim, Abdul Qadir dan Abdu Murid.</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><b>4. Wali Abdal</b><br />
Abdal berarti pengganti. Dinamakan demikian karena jika meninggal di suatu tempat, mereka menunjuk penggantinya. Jumlah Wali Abdal sebanyak tujuh orang, yang menguasai ketujuh iklim. Pengarang kitab Futuhatul Makkiyah dan Fushus Hikam yang terkenal itu, mengaku pernah melihat dan bergaul baik dengan ke tujuh Wali Abdal di Makkatul Mukarramah.<br />
Pada tahun 586 di Spanyol, Ibnu Arabi bertemu Wali Abdal bernama Musa al-Baidarani. Abdul Madjid bin Salamah sahabat Ibnu Arabi pernah bertemu Wali Abdal bernama Mu’az bin al-Asyrash. Beliau kemudian menanyakan bagaimana cara mencapai kedudukan Wali Abdal. Ia menjawab dengan lapar, tidak tidur dimalam hari, banyak diam dan mengasingkan diri dari keramaian.</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><b>5. Wali Nuqoba’</b><br />
Jumlah mereka sebanyak 12 orang dalam setiap masa. Allah memahamkan mereka tentang hukum syariat. Dengan demikian mereka akan segera menyadari terhadap semua tipuan hawa nafsu dan iblis. Jika Wali Nuqoba’ melihat bekas telapak kaki seseorang diatas tanah, mereka mengetahui apakah jejak orang alim atau bodoh, orang baik atau tidak.</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><b>6. Wali Nujaba’</b><br />
Jumlahnya mereka sebanyak 8 orang dalam setiap masa.</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><b>7. Wali Hawariyyun</b><br />
Berasal dari kata hawari, yang berarti pembela. Ia adalah orang yang membela agama Allah, baik dengan argumen maupun senjata. Pada zaman nabi Muhammad sebagai Hawari adalah Zubair bin Awam. Allah menganugerahkan kepada Wali Hawariyyun ilmu pengetahuan, keberanian dan ketekunan dalam beribadah.</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><b>8. Wali Rajabiyyun</b><br />
Dinamakan demikian, karena karomahnya muncul selalu dalam bulan Rajab. Jumlah mereka sebanyak 40 orang. Terdapat di berbagai negara dan antara mereka saling mengenal. Wali Rajabiyyun dapat mengetahui batin seseorang. Wali ini setiap awal bulan Rajab, badannya terasa berat bagaikan terhimpit langit. Mereka berbaring diatas ranjang dengan tubuh kaku tak bergerak. Bahkan, akan terlihat kedua pelupuk matanya tidak berkedip hingga sore hari. Keesokan harinya perasaan seperti itu baru berkurang. Pada hari ketiga, mereka menyaksikan peristiwa ghaib.Berbagai rahasia kebesaran Allah tersingkap, padahal mereka masih tetap berbaring diatas ranjang. Keadaan Wali Rajabiyyun tetap demikian, sesudah 3 hari baru bisa berbicara.</div><div style="color: black;">Apabila bulan Rajab berakhir, bagaikan terlepas dari ikatan lalu bangun. Ia akan kembali ke posisinya semula. Jika mereka seorang pedagang, maka akan kembali ke pekerjaannya sehari-hari sebagai pedagang.</div><div style="color: black; text-indent: 36pt;"><b>9. Wali Khata</b>m<br />
Khatam berarti penutup. Jumlahnya hanya seorang dalam setiap masa. Wali Khatam bertugas menguasai dan mengurus wilayah kekuasaan ummat nabi Muhammd,saw.</div><div style="color: black;">derajat Wali yang disandang sesorang itu adalah merupakan anugrah dari Alloh yang telah dicapai seorang hamba dalam mencari Hakekat Alloh ( Aripbillah). Bahkan ibadahnya seorang wali itu lebih utama dibandingkan dengan ibadahnya seorang Ulama yang A’lim.Kenapa demikian ? seorang Wali telah mencapai hakekat Alloh sedangkan seorang ulama baru tahap mencari jalan untuk mencapai hakekat Alloh.</div><div style="color: black;">Dan dari yg kesembilan tersebut diatas dikuasi atas 1 orang wali<br />
dan beliau adalah SULTHONU AULIYA SYAIKH ABDUL QODIR AL JILANY<br />
Atau sering kita kenal dgn Sultannya para wali / Rajanya Para wali . . .<br />
dan beliau masih keturunan dr Baginda Rosulullah SAW<br />
dr pernikahan Putri beliau dgn sahabat ALi K.W</div><div style="color: black;">“Alaa inna auliya allah laa khoufun alaihim walaa hum yahzanun”<br />
ketahuilah sesungguhnya wali2 allah itu tak akan pernah takut dan takkan pernah sedih</div>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-75043085180034331502011-07-16T10:28:00.005-07:002011-07-16T10:28:45.997-07:0014 Ciri Wanita Masih Perawan<b>Bagaimana sih ciri-ciri wanita atau gadis yang masih perawan?</b><b> </b>Begitulah pertanyaan yang sering ada di pikiran pria yang sedang pacaran atau mau menikah. Tadi malam saat saya browsing menemukan artikel mengenai ciri-ciri wanita demikian. Anda mau tahu? Silakan baca ciri-cirinya di bawah ini.<br />
<br />
<b>1. DAHI</b><br />
Gadis yang masih suci, dahinya licin. Bila selalu senggama licinnya hilang, justru yang timbul kedutan (garis2) yang kadang nampak kadang tidak ketika ngobrol. Kedutan karena sudah tidak suci, tidak sama dengan kedutan wajah yang dimakan usia. Kedutan suci yang telah hilang, tidak begitu ketara dan tidak begitu nampak, kecuali ketika muka menunjukkan reaksi tertentu seperti sedang ketawa dan bicara, sementara kedutan karena dimakan usia senantiasa nampak dan kekal. Jangan dihilangkan dengan sembarang minyak, walaupun di zaman sekarang ada bermacam2 minyak.<br />
<br />
Tetapi kedutan karena hilangnya kesucian tidak mudah dihilangkan. Untuk memudahkan melihat gadis yang masih suci atau tidak. Coba perhatikan dahi gadis yang sudah bersuami dengan yang belum. Perhatikan betul2 niscaya nampak kelainannya. Gadis yang sudah tidak suci terdapat beberapa kedutan garis2 timbul dan melekuk didahi gadis itu. Perhatikan betul2 sebab garis2 itu tidak begitu nampak (terang). <br />
<br />
<b>2. HIDUNG</b><br />
Gadis yang masih suci atau tubuhnya belum disentuh oleh lelaki, ujung hidungnya berwarna kemerah-merahan, jika disentuh ujung hidungnya nampak merah. Gadis yang tidak suci ujung hidungnya merah tetapi merah pucat, terkadang warna merah tidak nampak, yang nampak hanyalah pucat, tak percaya coba liat ujung hidung anak perempuan, merahkan..? Bagi lelaki yang suka merusak kesucian wanita, hidungnya berbelang, oleh karena itu disebut lelaki hidung belang. <br />
<br />
<b>3. MATA</b><br />
dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati…..<br />
Kita menggunakan mata untuk memandang dan melihat seseorang, cantikkah, bugarkah, luweskah, dsb. Terkadang kita memandang wanita cantik dibagian luar saja, tapi bagian dalamnya sudah habis, untuk mengetahui wanita itu masih suci atau tidak coba tengoklah matanya. Bila bagian bawah kelopak terlipat sedikit dan terdapat tanda lebam (tanda memar) berarti gadis itu sudah tidak suci lagi, mungkin sudah bersuami. lebam yang menunjukkan tidak suci nampak semacam garis2 hitam di bawah kelopak mata disampىng warna hitam dibawah kelopak mata sedikit kelihatan berkeriput (berkedut). Gadis yang masih suci matanya berseri2, tidak ada warna hitam, lebam maupun garis2. Apabila gadis itu tertawa di bawah kelopak matanya tidak terdapat apapun, seperti kedut (berkeriput) , bergaris dll. (yg dimaksud lebamnya mata bukan karena kurang tidur loh )<br />
<br />
<b>4. PUNGGUNG</b><br />
Punggung gadis berubah melalui 2 proses:<br />
<br />
1. Punggung gadis menjadi besar karena proses hormon.<br />
2. Punggung gadis menjadi besar karena lelaki.<br />
<br />
Punggung yang sudah kena sentuhan lelaki akan menjadi besar, lebih2 yang sudah berhubungan badan. Punggung gadis yang masih suci walaupun gemuk ia masih kelihatan cantik, sebab masih kental dan tegang serta tidak lesu dan jatuh. Cobalah perhatikan pinggang gadis, kalau pinggangnya masih ramping dan punggung tidak besar, tidak montok dan kenyal pada punggungnya. Kalau berjalan punggungnya tidak goyah sebab dagingnya masih solid dan tidak lembut kalau dipegang, artinya dia masih suci. Bagi yang pernah melakukan hubungan badan, punggungnya memang berisi dan besar tetapi tidak kental, punggungnya nampak jatuh, lebih2 disaat ia berjalan, goyangannya tidak melantun.<br />
<br />
Kenapa punggung gadis yang pernah melakukan hubungan badan bisa jatuh? Disaat melakukan hubungan badan lebih kurang 90% hormon yang ada di bagian punggung akan tertumpu kebagian kemaluan, sebab di masa kepuncak (organsme), punggung gadis menjadi tegang.<br />
<br />
Apabila sudah selesai berhubungan badan punggung yang tegang akan mengendur semula dan ini menyebabkan punggung menjadi kendur dan jatuh. Lebih kerap gadis itu melakukan hubungan badan, punggung akan semakin jatuh dan lesu, leper.<br />
<br />
<b>5. TELINGA</b><br />
Telinga termasuk salah satu panca indra yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. Di negeri china telinga sebagai peramal untuk mengetahui penyakit didalam tubuh seseorang. Gadis yang tidak pernah disentuh oleh laki2, telinganya cantik dan nampak bersih, kalau gadis itu pernah disetubuhi atau telinganya pernah digigit atau dicium dan disentuh, secara otomatik bentuk telinga gadis itu akan berubah menjadi lebih leper sedikit dan tidak lagi kemerah-merahan dan menjadi pucat. Bagi gadis yang masih suci tapi pernah kena sentuh lelaki, pucatnya tidaklah ketara sangat. <br />
<br />
<b style="color: black;">6. BUAH DADA (payudara)</b><br />
Peranan buah dada memang banyak, bukan sekedar menggoda nafsu lelaki saja, tapi buah dada sebagai bukti kalau gadis itu pernah disentuh atau tidak. Buah dada gadis yang belum pernah kena sentuh, senantiasa tegang. Tetapi kalau sudah kena sentuhan, buah dada itu tegangnya berkurang dan membesar sedikit dari pada ukuran asalnya, lebih kerap disentuh, lebih kendur. Perhatikan gadis disaat berjalan atau berlari, bergerak2 dan melambai jatuh (ke bawah) dan berbuai sekali berarti ketegangan sudah hilang. Kalau belum kena sentuhan, walaupun buah dada berbuai disaat berlari tetapi buaiannya tidak terlalu melambai2 berarti ketegangan masih ada.<br />
<br />
Puting buah dada yang pernah kena sentuhan menjadi panjang dan terjojol (keluar) sedikit dari tempat persembunyiannya. Buah dada yang selalu kena remas akan menjadi lebih besar, dan jangan menuduh gadis yang berbuah dada besar itu kena remas. Sebab, buah dada yang besar kena remas dan yang besar karna alami memang berbeda.<br />
<br />
Buah dada yang kena remas menjadi besar tetapi tidak tegang. Sementara buah dada yang besar karna alami senantiasa tegang dan disaat berjalan tidak bergoyang, kalau yang kena remas bergoyang terbuai-buai seperti telinga gajah, berbuai kekiri, kekanan, keatas, kebawah terkadang melambung2 ketika gadis itu berjalan atau berlari.<br />
<br />
Mengapa buah dada bila kena sentuhan bisa jatuh dan apa hubungan telapak tangan dengan otot buah dada? Di kala buah dada itu dipegang atau diremas2 gadis merasa gairah, disaat bergairah hormon2 akan mengisi ruang buah dada sehingga menjadi tegang. Setelah bergairah buah dada yang tegang lalu mengendur yang membuat ototnya mengendur pula. Buah dada yang kena hisap putingnya menjadi lebam, yang belum kena hisap putingnya berwarna merah jambu. Sekiranya gadis itu tidak suci, buah dadanya jatuh terjuntai seperti buah pepaya yang terjuntai di pohon. Pada buah dada memang mengandung seribu tanda tanya, termasuk mengetahui wanita yang sudah punya anak atau belum. Perhatikan putingnya kalau tegangnya menghala ke atas yaitu mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melahirkan, kalau putingnya senantiasa terjojol keluar dan mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melakukan hubungan badan, tetapi belum pernah beranak. Namun payudara sering kali dianggap sebagai simbol seks, sebagian besar wanita dan lelaki sangat menyukai buah dada disaat melakukan hubungan sexsual, karena mereka dapat mencapai organsme (kenikmatan) hanya karena rangsangan buah dada.<br />
<br />
<b>Seorang gadis jika telah dewasa, kecil kemungkinan ukuran payudaranya berubah, kecuali bila berat badannya bertambah. Pembengkakan payudara karena kehamilan, menyusui atau pengaruh pil kontrasepsi adalah bersifat kondisional.</b> Postur tubuh yang baik akan membentuk payudara nampak lebih besar. Coba tanyakan, apakah ia senang payudaranya disentuh atau tidak? Sebagian wanita memiliki puting payudara yang sangat sensitif sebagian lainnya tidak, mereka mungkin ingin payudaranya disentuh atau mungkin tidak. Tetapi umumnya wanita menyukai sentuhan lembut dan ciuman pada payudara dan juga pada puting payudara. Payudara dan putingnya akan mengeras apabila dirangsang. Begitulah tanda2 yang paling jelas bila ia terangsang, meskipun tidak semuanya demikian. Tanda2 lainnya adalah lubrikasi (pelendiran) pada liang vagina, kemerah-merahan di dada dan meningkatkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan. <br />
<br />
<b>7. GARIS TELAPAK TANGAN</b><br />
Gadis yang berkulit tebal dan kasar, coba perhatikan kedua telapak tangannya, jikalau retak (peca urat, urat2 yg mrupai retak), bukan karena mungkin di sebabkan tidak tahan bahan pencuci yang mengandung kimia, berati gadis itu sudah hilang kesuciannya. Gadis yang masih suci, kedua telapak tangannya halus dan licin. Jika kesuciannya telah hilang, kedua telapak tangannya ketika di tekan warnannya pucat tidak merah, jika di pecet langsung menanjal balik. Satu cara lagi, coba perhatikan telapak tangan kanan, jika ada garis putus2 bagian tengah berarti kesuciannya telah hilang, bila tidak terputus2 berarti ada harapan kesuciannya belum hilang. setelah melihat telapak tangan yang kanan, coba gemgam ibu jari tangannya sebentar saja kira2 satu menit, bila disaat megemgam terasa hangat dan ibu jarinya merah ketika dilepaskan, berarti ada harapan masih suci. Perhatikan pula ibu jarinya, bila nampak pucat sekali walaupun ada rasa hangat berarti kemungkinan besar kesuciannya sudah terbang.<br />
<br />
Coba pegang erat jari kelingkingnya, kira2 satu menit, lalu lepaskan, tanyalah bagaimana rasanya ketika dipegang erat dan dilepaskan ? Kalau ia menjawab tak ada rasa, mintalah maaf banyak2, kemungkinan ia tidak suci lagi. Tapi kalau ia menjawab ada rasa rangsangan, jantungnya berdebar2 atau ada rasa sakit seperti berdenyut2. Alhamdulillah nampaknya masih suci. (Yg ngetes adalah orng laki2)<br />
<br />
<b>8. JARI TELAPAK TANGAN</b><br />
Dengan jari2lah lelaki suka memegang dan menggoda perempuan, begitu pula halnya jari2 perempuan, jari2 adalah kawasan yang paling mendasar untuk mengetahui gadis yang suci atau tidak. Caranya cukup mudah, terlebih dahulu berjabat tangan, selama berjabat tangan remas2lah tangannya, kalau laki2 bukan mahramnya boleh memegang tangan seorang gadis, itu menunjukkan dara kecil dibagian tangannya sudah ternodai. Apabila tangan dan jari2 gadis itu boleh di remas2 berarti peluang untuk memegang tempat2 yang lain terbuka lebar. Coba jari2 gadis itu di belai2 dan di remas2 dengan lembut, bagaimana perasaan gadis itu?<br />
<br />
Sentuhan lelaki dijarinya memang membawa satu rasa yang ni’mat dan birahi yang tersendiri. Sentuhan tangan sentuhan ajaib, dari tanganlah akan menjalar ke zona2 yang lain. Sentuhan tangan memang sahdu, kalau tidak percaya cobalah betapa bahagianya berjalan sambil bergandengan tangan. Bila anda ingin mengetahui gadis itu terbiasa di sentuh atau tidak, Coba ulurkan tangan dan bersalaman dengannya, selama bersalaman genggamlah tangannya dengan lembut dan coba sentuh jari kelingking gadis itu. Ketika menyentuh jari kelingkingnya tengoklah wajah gadis itu, apakah dia nampak gelisah dan resah serta terperayuh?, kalau dia terkejut dan terperayuh berarti besar kemungkinan dia masih suci, kalaupun dia pernah berasmara, mungkin belum sampai tersondol. Jika disaat jari kelingkingnya disentuh dia nampak rilex saja, dan tak mau bicara, besar kemungkinan kesuciannya sudah lenyap. <br />
<br />
<b>9. PERUT</b><br />
Peribahasa mengatakan biar pecah di perut jangan pecah di mulut, begitulah kata peribahasa, tapi tubuh wanita bukanlah peribahasa. Kalau pecah kegadisannya, pasti pecah perut. Bila gadis pernah melakukan hubungan badan, maka perutnya akan menjadi mengembang dan menjadi buncit sedikit. Oleh karena gadis yang belum pernah melakukan hubungan badan pinggangnya masih ramping dan perutnya masih kempis. Mengapa perut menjadi buncit sedikit? Di saat gadis itu melakukan hubungan badan sudah barang tentu gadis itu sampai ke puncak (organsme), di saat sampai ke puncak gadis itu tidak tahan dan menahan dibagian perut. Otot2 bagian perut menahan ke puncak dengan daya tahan yang sangat tinggi dan kuat. Ketika itulah perut itu mengembang dan setelah melakukan hubungan badan perutpun membuncit. Satu lagi tanda di perut, kalau gadis itu sudah pernah melakukan hubungan badan, ada garis panjang dari bawah buah dada sampai ke perut dan dari pusar sampai kekemaluan. Garis ini tidak terjadi pada semua gadis, tetapi kalau ada gadis yang memeliki garis ini artinya ia tidak suci lagi. Ada sebagian gadis yang sudah pernah melakukan hubungan badan hanya memiliki garis dari bagian bawah pusar sampai kekemaluan. Kalau gadis itu sudah hamil, garis itu akan terbagi dua, coba lihat perut wanita yang hamil, mesti ada garis2 retak yang melintang di perutnya. Gadis yang masih suci pada umumnya perutnya masih lembut. Bagi yang sudah pernah berhubungan badan, kulit perutnya agak kasar sedikit. Ada juga yang menjadi keras sebab hormon2 dan lemak mewujudkan gumpalan dibagian bawah dinding perut. <br />
<br />
<b>10. RAMBUT</b><br />
Rambut merupakan mahkota wanita tetapi juga berperan menentukan gadis itu masih suci atau tidak. Gadis yang masih suci, rambutnya memang rapi, kelihatan segar dan tidak kasar, sementara gadis yang sudah hilang kesuciannya, rambutnya kelihatan tidak bergairah. Di zaman nenek moyang kita dulu, mungkin masih ada yang diamalkan sampai saat ini. Ketika seorang gadis hendak dinikahkan, ahli penghias pengantin terlebih dahulu memotong rambut didahi, ditekuk dan disebelah belakang telinga kiri dan kanan. Rambut2 inilah yang oleh mereka disebut rambut perawan. Dengan menggunting rambut2 ini, mereka mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. untuk membuktikan coba sediakan satu buah kelapa muda yang sudah dilobangi dan airnya tidak dibuang lalu masukkan potongan rambut tersebut. Jika rambut2 itu terapung dipermukaan air kelapa artinya gadis itu masih suci. Jika semua rambut itu tenggelam artinya gadis itu sudah tidak suci. satu lagi caranya, kalau dىsaat ditiup angin rambut gadis itu mengembang lembut dan kembali ketempat asalnya. Alhamdulillah nampaknya ada harapan kegadisannya masih ada.<br />
<br />
<b>11. BIBIR</b><br />
Percaya atau tidak bahwa bibir gadis yang pernah dicium lebih menarik dan cantik. Apabila bibir bertemu bibir, maka akan membuat pergerakan darah akan mengalir kebibir dan membentuk bibir yang baru. Lebih kerap dicium, lebih cantik pula bibirnya. Tapi ada juga gadis yang mempunyai bibir mulut yang cantik walaupun tidak pernah dicium. Gadis yang belum pernah dicium bibirnya kelihatan berwarna merah jambu dan tidak ada garis lembam (bengkak) atau hitam di sekitar bibirnya. Bibir gadis yang tidak pernah dicium tidak tampak pucat dan bibirnya licin dan basah. Bibir yang pernah kena cium akan nampak lembam walaupun hanya satu kali saja, dan dapat merubah bibirnya juga terdapat garis-garis kasar yang memperindah bentuk bibir seperti irisan jeruk. Bila gadis itu tidak suci lagi, bagian tengah bibirnya nampak retak, seakan-akan terbagi dua, retaknya tidak begitu jelas, akan tetapi nampak kalau diperhatikan betul-betul. Ada pula yang mengatakan gadis tidak suci ketika ia tertawa bibirnya nampak lebih lebih besar dari pada tidak tertawa dan bibir bawah tampak keluar dari pada bibir yang atas.<br />
<br />
<b><span style="color: red;">Keterangan:</span></b><br />
(bibir yang kering walaupun diusap (disolek) dengan gincu, bibir tetap kering. Cara membasahi bibir untuk menutup prasangka bahwa ia tidak suci lagi, oleskan minyak kelapa pada bibirnya tiap pagi, biarkan minyak kelapa meresap dalam bibir selama setengah jam. Insya Allah bibir gadis itu kelihatan berminyak dan tidak lembam. Bibir yang sudah lembam jangan diolesi minyak kelapa.<br />
<br />
<b>12. KEMALUAN.</b><br />
Ini Tentunya hanya diketahui setelah menikah. Permukaan gadis yang pernah melakukan hubungan badan, terkesan lembam (memar), pintu kemaluan tidak tertutup rapat, agak renggang sedikit. Kalau gadis yang masih perawan, kemaluannya senantiasa tertutup rapat. Sebenarnya selaput darah bisa dilihat langsung kedalam kemaluan gadis. Bila kemaluan masih ciut berarti gadis itu masih suci. Kalau lobang itu terbuka sedikit berarti gadis itu sudah tidak perawan lagi. Coba perhatikan warna kemaluan gadis, kalo permukaannya pintu kemaluannya berwarna ungu, kemerah-merahan berarti dia masih suci, akan tetapi kalau warna merah sudah pudar malah menjadi pucat, berarti dia sudah tidak suci lagi.satu lagi, biasanya disaat malam pertama, lelaki biasanya agak susah memasukkan zakar (penis) nya kedalam kemaluan gadis. Pertama kali melakukan hubungan badan dengan seorang gadis yang baru pecah selaput darahnya memang tidak memuaskan, karena gadis itu tidak nyaman dengan darah yang keluar pada malam pertama (kebiasaannya) dan rasa perih pada kemaluannya. Sehingga ia tidak akan mau berlama-lama. Untuk mengetahui selapaut dara yang pecah, coba kosentrasikan mata anda kedahi istri anda, kalau dia berkerut artinya dia menahan sakit, tetapi kalau dia berpura-pura, rilex ajalah…<br />
<br />
<br />
<b>13. LEHER</b><br />
Leher juga menjadi salah satu tempat yang dapat menunjukkan gadis itu masih suci atau tidak. Bila leher perempuan itu nampak berkedut-kedut, artinya perempuan itu pernah disentuh laki-laki. Garis kedutnya bukan seperti garis kedutan karena tua, garisnya kecil-kecil, pendek-pendek dan putus-putus, bukan garis yang panjang. Kalau ingin melihat dengan jelas tunggulah gadis itu menundukkan kepalanya. Lihatlah dengan cepat dan cermat.!. bila gadis itu sering sering diusung lelaki, maka lehernya terdapat tanda-tanda hitam kecil dilobang romanya dan warna lembab kecil seperti bintik-bintik. Adakalanya lobang bulu roma tampak jelas dileher, ini juga berarti gadis itu sering disentuh. Kalau gadis itu berleher panjang (jenjang), coba perhatikan dibagian lehernya, jika terdapat garis-garis urat yang bersilang artinya gadis itu masih suci. Jika terdapat garis-garis yang melintang, bukannya urat yang melintang, ini berarti perempuan itu sudah beranak (pernah melahirkan). <br />
<br />
<b>14. PIPI</b><br />
Wanita yang tidak suci lagi wajahnya tidak berseri-seri, pipi gadis yang masih suci senantiasa menggairahkan dan merah segar. Kalau pipi gadis yang pernah dicium warna kemerah-merahan akan hilang. Kalau pipi itu merah karena dicium ayah atau saudara sekandung maka tidak membahayakan terhadap kesucian gadis tersebut. Coba perhatikan betul-betul pipi gadis yang tidak perawan lagi terdapat garis melintang yang tidak begitu jelas/tampak. Walau bagaimanapun pipi gadis yang pernah kena cium masih tetap cantik, akan tetapi kalau sudah biasa dicium/disentuh laki-laki, lesung pipinya kurang dalam dan terdapat satu garis disebelah lekuk lesung pipinya. Gadis yang masih suci, bila berbicara disekitar pipi kanannya maupun kiri cepat berkeringat, dan keringat ini akan keluar walaupun ditempat yang sejuk. Keringat yang dimaksud mungkin tidak nanpak kecuali dilap dengan tissue. Coba perhatikan bagian tepi telinga seorang gadis. Dibagian itu terdapat anak rambut yang halus dan lembut. Apa bila gadis itu tidak suci lagi, anak rambut itu tidak akan gugur, tetapi masih tetap ada, namun menjadi keras bahkan kasar. Apabila ditiup angin anak rambut itu nampak begitu kasarnya dan disisi pipi kelihatan agak gelap walaupun gadis itu berkulit hitam manis.Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-82336976586585995482011-02-18T23:22:00.001-08:002011-02-18T23:22:03.100-08:00DOSA-DOSA YANG DIABAIKANSYIRIK<br />
RIYA DALAM IBADAH<br />
THIYARAH<br />
BERSUMPAH DG NAMA SELAIN ALLAH.SWT<br />
DUDUK BERSAMA ORANG-ORANG MUNAFIK<br />
TIDAK THUMA’NINAH DALAM SHALAT<br />
BANYAK MELAKUKAN GERAKAN SIA-SIA DALAM SHALAT<br />
MENDAHULUI IMAM DLM SHALAT<br />
MASUK MESJID DG SESUATU YANG BERBAU<br />
ZINA<br />
HOMOSEKSUAL<br />
PENOLAKAN ISTRI TERHADAP AJAKAN SUAMI.<br />
PERMINTAAN AGAR DITALAK SUAMI TANPA SEBAB YANG DIBOLEHKAN SYARA’.<br />
MENGGAULI ISTRI SAAT HAID<br />
MENGAULI ISTRI LEWAT DUBUR<br />
TIDAK BERBUAT ADIL DI ANTARA PARA ISTRI<br />
BERDUAAN DENGAN WANITA YANG BUKAN MAHRAM<br />
JABAT TANGAN DENGAN WANITA BUKAN MAHRAM<br />
WANITA KELUAR RUMAH DENGAN MEMAKAI PARFUM<br />
WANITA BEPERGIAN TANPA MAHRAM<br />
MEMANDANG WANITA DENGAN SENGAJA<br />
DIYATSAH (HILANGNYA RASA CEMBURU)<br />
MEMALSUKAN NASAB ANAK KEPADA SELAIN AYAHNYA<br />
MAKAN UANG RIBA<br />
MENYEMBUNYIKAN AIB BARANG.<br />
BAI’UN NAJSH<br />
BERJUALAN SETELAH ADZAN KEDUA PADA HARI JUM’AT<br />
JUDI (DENGAN SEGALA BENTUK DAN RAGAMNYA)<br />
MENCURI<br />
MEMBERI ATAU MENERIMA SUAP<br />
MERAMPAS TANAH MILIK ORANG LAIN<br />
MENERIMA HADIAH SETELAH MENOLONG<br />
TIDAK MEMENUHI HAK-HAK PEKERJA<br />
TIDAK ADIL DI ANTARA ANAK<br />
MEMINTA-MINTA DI SAAT BERKECUKUPAN<br />
BERHUTANG DG NIAT TIDAK MEMBAYAR<br />
MEMAKAN HARTA HARAM<br />
MINUM ARAK MESKI HANYA SETETES<br />
MENGGUNAKAN BEJANA DARI EMAS DAN PERAK<br />
KESAKSIAN PALSU<br />
MENDENGARKAN DAN MENIKMATI MUSIK<br />
GHIBAH (MENGGUNJING)<br />
NAMIMAH (MENGADU DOMBA)<br />
MELONGOK RUMAH ORANG TANPA IZIN<br />
BERBISIK EMPAT MATA DAN MEMBIARKAN KAWAN KETIGA<br />
ISBAL<br />
LAKI-LAKI MEMAKAI PERHIASAN EMAS<br />
MENGENAKAN PAKAIAN PENDEK, TIPIS DAN KETAT<br />
LAKI-LAKI ATAU WANITA YANG MENYAMBUNG RAMBUTNYA<br />
LAKI-LAKI MENYERUPAI WANITA ATAU SEBALIKNYA<br />
MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM<br />
MENGGAMBAR MAKHLUK YANG BERNYAWA<br />
BERDUSTA DALAM SOAL MIMPI<br />
BERWASIAT YANG MERUGIKAN<br />
JAHAT DALAM BERTETANGGA<br />
MELAKNAT ORANG BERIMAN<br />
MEMUKUL ORANG DAN MENANDAI MUKA BINATANG<br />
MENDENGARKAN PEMBICARAAN ORANG LAIN SEDANG MEREKA TIDAK MENYUKAI.<br />
MENGINJAK, DUDUK, DAN BUANG AIR DI KUBURAN.<br />
MERATAPI JENAZAH SECARA BERLEBIHAN<br />
TIDAK CEBOK SETELAH BUANG AIR KECIL<br />
MEMUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN SAUDARAAntung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-20778042683449057702011-02-18T23:07:00.001-08:002011-02-18T23:07:01.944-08:00Mengapa Hati Ini Masih Merasa Iri?<div style="text-align: justify;">Pernah mungkin kita mendengar kisah dua orang tetangga dekat bisa saling bunuh. Penyebabnya karena yang satu buka toko dan lainnya pun ikut-ikutan. Akibat yang satu merasa tersaingi, akhirnya ada rasa iri dengan kemajuan saudaranya. Tetangga pun tidak dipandang. Awalnya rasa iri dipendam di hati. Namun karena semakin hangat dan memanas, akhirnya berujung pada pertikaian yang berakibat hilangnya nyawa. Sikap seperti ini pun mungkin pernah terjadi pada kita. Namun belum sampai parah sampai gontok-gontokan. Rasa iri tersebut muncul kadangkala karena persaingan. Sikap iri semacam ini jarang terjadi pada orang yang usahanya berbeda. Jarang tukang bakso iri pada tukang becak. Orang yang saling iri biasanya usahanya sama. Itulah yang biasa terjadi. Tukang bakso, yah iri pada tukang bakso sebelah. Si empunya toko sembako iri pada orang yang punya toko yang semisal, dan seterusnya.</div><div style="text-align: justify;">Perlu diketahui bahwa iri, dengki atau <strong><em>hasad</em></strong> –istilah yang hampir sama- adalah menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain. Asal sekedar benci orang lain mendapatkan nikmat, itu sudah dinamakan hasad, itulah iri. Hasad seperti inilah yang tercela. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah <em>rahimahullah</em> mengatakan,</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">ان الحسد هو البغض والكراهة لما يراه من حسن حال المحسود</div><div style="text-align: justify;">“<em>Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat</em>.”<a href="http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/mengapa-hati-ini-masih-merasa-iri.html#_ftn1">[1]</a></div><div style="text-align: justify;">Adapun ingin agar semisal dengan orang lain, namun tidak menginginkan nikmat pada orang lain itu hilang, maka ini tidak mengapa. Hasad model kedua ini disebut <em>ghibthoh</em>. Yang tercela adalah hasad model pertama tadi. Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">وَلاَ تَحَاسَدُوا ، وَلاَ تَبَاغَضُوا ، وَلاَ تَدَابَرُوا ، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا</div><div style="text-align: justify;">“<em>Janganlah kalian saling hasad (iri), janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling membelakangi (saling mendiamkan/ menghajr). Jadilah kalian bersaudara, wahai hamba Allah</em>.” (HR. Bukhari dan Muslim)</div><div style="text-align: justify;"><strong>Hasad Bisa Terjadi Pada Orang Beriman</strong></div><div style="text-align: justify;">Hasad bisa saja terjadi pada orang-orang beriman. Hal ini dapat kita lihat dalam kisah Nabi Yusuf dengan suadara-saudaranya. Sampai-sampai ayah Yusuf (Ya’qub) memerintahkan pada Nabi Yusuf agar jangan menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya agar tidak membuat mereka iri. Allah <em>Ta’ala</em> berfirman,</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ</div><div style="text-align: justify;">“<em>Ayahnya berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia</em>.” (QS. Yusuf: 5)</div><div style="text-align: justify;">Lalu lihatlah bagaimana perkataan saudara-saudara Yusuf.</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ</div><div style="text-align: justify;">“<em>(Yaitu) ketika mereka berkata: “Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.</em>”(QS. Yusuf: 8). Lihatlah bagaimana hasad pun bisa terjadi di antara orang beriman, bahkan di antara sesama saudara kandung.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Hasad (Iri) Tidak Ada Untungnya</strong></div><div style="text-align: justify;">Patut kita renungkan bersama bahwa rasa iri sebenarnya tidak pernah ada untungnya sama sekali. Yang ada hanya derita di dalam hati. Orang yang hasad pada saudaranya sama saja tidak suka pada ketentuan atau takdir Allah. Karena orang yang hasad tidak suka atas ketentuan Allah pada saudaranya. Padahal Allah yang menakdirkan saudaranya jadi kaya, saudaranya punya kedudukan, saudaranya sukses dalam bisnis, dan lainnya. Orang yang hasad sama saja menentang ketentuan ini. Allah <em>Ta’ala</em> berfirman,</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ</div><div style="text-align: justify;">“<em>Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.</em>” (QS. Az Zukhruf: 32). Padahal Allah yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk hamba-Nya.</div><div style="text-align: justify;">Orang yang hasad sama saja dengan orang yang menzholimi saudaranya. Oleh karena itu, orang yang didengki (dihasad) akan mendapatkan manfaat dari orang yang hasad di akhirat kelak. Kebaikan orang yang hasad akan diberikan pada orang yang didengki (dihasad) dan kejelekan orang yang didengki (dihasad) akan beralih pada orang yang hasad. Bisa terjadi seperti ini karena orang yang hasad layaknya orang yang menzholimi orang lain. Sehingga penyelesaiannya dengan jalan seperti itu. Lebih-lebih lagi jika hasad tadi diteruskan dengan perkataan, perbuatan dan <em>ghibah </em>(menggunjing), tentu akibatnya lebih parah.<a href="http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/mengapa-hati-ini-masih-merasa-iri.html#_ftn2">[2]</a></div><div style="text-align: justify;">Itu tadi adalah akibat di akhirat. Sedangkan di dunia, orang yang hasad pun menderitakan berbagai kerugian. Jika orang yang ia hasad terus mendapatkan nikmat, hatinya akan semakin sedih dan terus seperti itu. Bulan pertama, ia hasad karena omset saudaranya meningkat 50 %, ini kesedihan pertama. Jika bulan kedua meningkat lagi, ia pun akan semakin sedih. Begitu seterusnya, orang yang hasad tidak pernah mendapatkan untung, malah kesedihan yang terpendam dalam hati yang ia peroleh waktu demi waktu.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Cara Mengatasi Penyakit Hasad</strong></div><div style="text-align: justify;">Agar kita tidak terjerumus dalam penyakit hati yang satu ini, maka ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan, di antaranya:</div><div style="text-align: justify;">Pertama: Pertebal iman dan rasa yakin pada takdir Allah, tentu saja dengan terus menambah ilmu.</div><div style="text-align: justify;">Kedua: Mengingat akibat hasad yang berdampak di dunia maupun di akhirat.</div><div style="text-align: justify;">Ketiga: Selalu bersyukur dengan yang sedikit. Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ</div><div style="text-align: justify;">“<em>Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak</em>.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667)</div><div style="text-align: justify;">Keempat: Selalu memandang orang yang di bawahnya dalam masalah dunia. Dari Abu Hurairah, Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ</div><div style="text-align: justify;">“<em>Jika salah seorang di antara kalian melihat orang </em><em>lain</em><em> </em><em>diberi</em><em> kelebihan harta dan </em><em>fisik </em><em>[</em><em>atau kenikmatan dunia lainnya</em><em>], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya</em>.” (HR. Bukhari no. 6490 dan Muslim no. 2963)</div><div style="text-align: justify;">Dalam hadits lain disebutkan,</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ</div><div style="text-align: justify;">“<em>Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu</em>.” (HR. Muslim no. 2963)</div><div style="text-align: justify;">Kelima: Banyak mendoakan orang lain yang mendapatkan nikmat dalam kebaikan karena jika kita mendoakannya, kita akan dapat yang semisalnya. Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ</div><div style="text-align: justify;">“<em>Do’a seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat (yang bertugas mengaminkan do’anya kepada saudarany). Ketika dia berdo’a kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata : Amin, engkau akan mendapatkan yang semisal dengannya</em>.” (HR. Muslim no. 2733)</div><div style="text-align: justify;">Setelah mengetahui hal ini, masihkah ada iri pada saudara kita? Semoga Allah memberi taufik untuk terhindar dari penyakit yang satu ini. <em>Amin, Yaa Mujibas Saailin.</em></div>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-71941971255248584442011-02-15T07:45:00.003-08:002011-02-15T07:45:10.175-08:00Fadilah sholawat<div style="text-align: justify;">Rasulullah S.A.W telah bersabda bahawa, “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku.</div><div style="text-align: justify;"><span id="more-227"></span><br />
Berkata Jibril A.S. : “Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar.”<br />
Berkata pula Mikail A.S. : “Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu.”<br />
Berkata pula Israfil A.S. : “Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T mengampuni orang itu.”</div>Malaikat Izrail A.S pula berkata : “Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi.”<br />
Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah S.A.W.<br />
Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-91669353887964914792010-12-05T22:56:00.000-08:002010-12-05T22:56:38.417-08:00Keutamaan dan Amalan di Bulan MuharramSUDAH menjadi keharusan bagi setiap kaum muslimin dimanapun berada untuk memperingati 1 Muharram yang pada tahun ini (1432 Hijriyah) jatuh pada tanggal 7 Deseber 2010 sebagai tahun baru Islam. Sebab, dewasa ini kesadaran kaum muslim untuk memperingati tahun baru Hijriyah masih belum optimal, bahkan seringkali dilupakan orang, sehingga bertepatan dengan tahun baru hijriyah sering terlewati begitu saja. <br />
Patut disyukuri bahwa Allah SWT menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya melalui pergantian waktu yang begitu konsisten dan berkesinambungan. Diantara hikmah yang dapat dipetik dari keagungan ciptaan Allah itu adalah diciptakannya siang dan malam, hari ke hari, bulan ke bulan, hingga tahun ke tahun yang kesemuanya akan memberi makna bagi perjalanan hidup manusia.<br />
Sebagaimana Firman Allah Ta`ala: “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu. Dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah kami tegakkan dengan jelas.” (Al-Isra: 12)<br />
Sungguh besar karunia Allah yang telah diberikan kepada hamba-Nya, selain menjadikan matahari sebagai titik tolak dalam mengetahui pergantian musim dalam setiap tahunnya. Juga dijadikannya bulan sebagai perhitungan waktu di mana Allah menjadikan setiap tahun berisi 12 bulan.<br />
Firman Allah: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (At-Taubah: 36)<br />
Diantara kedua belas bulan yang kita kenal seperti diterangkan dalam ayat ini, yaitu Muharram, Shafar, Rabi’ul Awwal, Rabi’uts Tsani, Jumadil Awwal, Jumadi Ats-Tsani, Rajab, Sya’ban, Ramadlan, Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Adapun yang dimaksud dengan empat bulan haram adalah Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram.<br />
<strong>Sejarah Tahun Baru Islam</strong><br />
Pola penghitungan bulan dan tahun dalam Islam dibuktikan dengan adanya perintah Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam kepada shahabatnya untuk melihat hilal dalam menentukan bulan Ramadlan dan Syawal. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, beliau mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Apabila kalian melihatnya (hilal) maka berpuasalah, dan apabila kalian melihatnya maka berbukalah. Namun bila mendung menghalangi kalian, perkiraan baginya.” (HR. Muttafaqun `alaihi)<br />
Sedangkan awal penentuan tahun Islami, dimulai pada jaman khalifah Amirul Mukminin Umar bin Khattab radliyallahu `anhu beliau mengumpulkan para ahli untuk membicarakan darimana dimulainya tahun Islami. Hal ini terjadi kurang lebih pada 16 H atau 17 H. maka sempat muncul berbagai pendapat, di antaranya: 1) Dihitung dari kelahiran Rasulullah. 2) Dihitung dari kematian beliau. 3) Dihitung dari hijrahnya beliau. 4) Dihitung sejak kerasulan beliau.<br />
Berbagai pendapat itu kemudian disimpulkan dan diputuskan oleh Amirul Mukminin bahwa dimulainya perhitungan tahun Islami adalah dari hijrahnya Rasulullah SAW karena sejak disyariatkannya hijrah, Allah Ta`ala memilah antara yang haq dan yang bathil. Pada waktu itu pula awal pendirian negara Islam.<br />
Agaknya perdebatan kembali muncul, setelah ditentukannya awal perhitungan tahun Islam. Silang pendapat untuk menentukan bulan apa yang dipakai sebagai pemula tahun baru lalu mencuat. Berbagai pependapat lalu dilontarkan, ada yang usul Rabi’ul Awwal karena di waktu itu dimulai perintah hijrah dari Makkah ke Madinah. Usul lain memilih bulan Ramadlan karena di bulan itu diturunkannya Al-Qur’an.<br />
Perdebatan kemudian berakhir setelah sebagian besar dari kalangan shahabat seperti Umar, Utsman dan Ali radliyallahu `anhum `ajma`in sepakat bahwa tahun baru Islami dimulai dari bulan Muharram. Kenapa? Alasannya pada bulan itu banyak hal-hal atau aktifitas yang diharamkan di antaranya tidak boleh mengadakan peperangan. Kecuali dalam keadaan diserang maka diperbolehkan melawannya.<br />
Sebagaimana firman Allah: “Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan; dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.” (Al-Baqarah:191)<br />
Mengapa dikatakan Muharram sebagai bulan haram? Didasarkan pada ayat lain dimana Allah juga berfirman: “Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah berserta orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 194)<br />
Istilah lain yang berkembang kemudian, berdasarkan kalender yang menyebar tertulis istilah Muharram ini dengan As-syura. Darimanakah kata ini mula-mula diambil? Berbagai pendapat lalu muncul, sebagian besar berpendapat kata Asyura berasal dari kata Asyir yang artinya kesepuluh (hari kesepuluh di bulan Muharram).<br />
Dari Ibnu Abbas radliyallahu `anhuma bahwasanya â€Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam puasa di hari Asyura (kesepuluh) dan beliau memerintahkan untuk berpuasa padanya.” (HR. Bukhari 4 / 214, Muslim 1130, Abu Dawud 2444)<br />
Dari Abu Hurairah radliyallahu `anhu, dia berkata: telah bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam: “Puasa yang paling utama setelah ramadlan adalah bulan Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardlu adalah shalat malam.” (HR. Muslim 3 / 169, Abu Dawud 2429, Tirmidzi 1 / 143, Ad-Darimi 2 / 21, Ibnu Majah 1742, Al-Baihaqi 4 / 291, Ahmad 2 / 303)<br />
Dari Abu Qatadah Al-Anshari radliyallahu `anhu bahwa beliau Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam ditanya tentang puasa di hari Asyura, maka beliau menjawab: “Menghapuskan dosa-dosa satu tahun yang lalu.” (HR. Muslim 1162) Dan dalam riwayat lain Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Puasa Asyura aku harapkan agar menghapus dosa-dosa tahun yang lalu.” (HR. Muslim 3 / 167, Abu Dawud 2425, Al-Baihaqi 4 / 286, Ahmad 5 / 295)<br />
<strong>Amalan di Bulan Muharram</strong><br />
Keutamaan berpuasa di bulan Muharram oleh para ulama telah disepakati, namun terdapat silang pendapat di antara mereka tentang hukum dan waktunya. Ada sebagian pendapat yang mengatakan wajib, tetapi jumhur ulama berpendapat hukumnya adalah sunnah. Demikian pula tentang waktunya mereka bersilang pendapat. Di antara pendapat-pendapat tersebut adalah:<br />
<ul><li>Hari yang kesepuluh saja. Berdasarkan dlahir hadits-hadits yang telah lewat penyebutannya.</li>
<li>Hari kesembilan dan kesepuluh. Berdasarkan penggabungan dua hadits yang insya Allah akan datang uraiannya.</li>
<li>Hari yang kesembilan dan kesepuluh atau hari yang kesepuluh dan kesebelas, berdasarkan dalil-dalil yang menerangkan diwajibkannya untuk menyelisihi Ahlul Kitab.</li>
<li>Hari yang kesembilan saja. Berdasarkan hadits-hadits Ibnu Abbas radliyallahu `anhuma bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh jika aku masih hidup hingga tahun mendatang, aku akan berpuasa di hari yang kesembilan.” (HR. Muslim 1134)</li>
</ul>Diantara pendapat yang paling mendekati kebenaran adalah pendapat kedua yang menyatakan disyariatkannya puasa di bulan Muharram di hari yang kesembilan dan kesepuluh. Pendapat ini yang dianut kebanyakan para ulama, seperti: Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Ishaq bin Rahawaih, Ibnul Qayyim dan lain-lain dari selain mereka. Hal ini berdasarkan pemaduan hadits-hadits yang dlahirnya Rasulullah melakukan puasa di hari kesepuluh sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas, Abu Hurairah dan Abu Qatadah yang telah lewat, dengan hadits yang dlahirnya bahwa beliau berniat untuk berpuasa di hari yang kesembilan sebagaimana hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.<br />
Sementara di antara keutamaan lain yang terkandung di bulan Muharram adalah sebagai berikut: Dosa yang dilakukan pada bulan-bulan yang dimuliakan tersebut lebih dahsyat dari bulan-bulan selainnya. Dan begitu juga sebaliknya bahwa pahala amal shalih begitu besar dibandingkan bulan-bulan lainnya. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, artinya: “Janganlah kalian mendzalimi diri-diri kalian di dalamnya -bulan-bulan tersebut- (QS. at-Taubah: 36)<br />
Berkata Ibnu Katsir: “Di bulan-bulan yang Allah tetapkan di dalam setahun kemudian Allah khususkan dari bulan-bulan tersebut empat bulan, yang Allah menjadikan sebagai bulan-bulan yang mulia dan mengagungkan kemulyaaannya, dan menetapkan perbuatan dosa di dalamnya sangat besar, begitu pula dengan amal shalih pahalanya begitu besar.†(Lihat Tafsir Ibnu Katsir pada QS. at-Taubah:36)<br />
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Muharram, khususnya berpuasa pada tanggal 10 Muharram (puasa ‘Asyura).<br />
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah al-Muharram.†(HR. Muslim) dan di dalam hadits yang lain beliau juga bersabda, “Puasa ‘Asyura menghapus kesalahan setahun yang telah lalu.†(HR. Muslim).<br />
Ibnu Abbas berkata. “Tidaklah aku melihat Rasulullah lebih menjaga puasa pada hari yang diutamakannya dari hari yang lain kecuali hari ini, yaitu ‘Asyura.†(Shahih at-Targhib wa at-Tarhib).<br />
Sedangkan diantara amalan yang dianjurkan dalam bulan Muharram adalah sebagai berikut: Tidak berbuat dzalim pada bulan ini, baik yang kecil maupun yang besar. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, “…maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.†(QS. at-Taubah: 36)<br />
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takutlah kalian terhadap kedhaliman, karena sesungguhnya kedhaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat.†(HR. Muslim dan lainnya)<br />
Dalam hadits yang lain beliau bersabda, “Tidak ada dari satu dosapun yang lebih pantas untuk dicepatkan siksanya dari pelaku dosa itu baik di dunia maupun di akhirat daripada melewati batas (kedhaliman) dan memutus silaturrahim.â€Â (ash-Shahihah, no. 915).<br />
Demikian tulisan yang bisa kami sajikan dan disarikan dari berbagai sumber. Semoga Allah SWT memberikan karunia dan rahmat kepada kita sehingga tergolong sebagai orang-orang yang bertaqwa, beriman dan bersyukur yang semata-mata mengharapkan ridha Allah dengan memberikan ampunan dan pahala yang besar. AminAntung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-26347514831197065842010-12-05T22:47:00.001-08:002010-12-05T22:47:44.464-08:00Amalan Muharam dari 1-10 (9-19 Januari)<div class="postentry"> Bulan ini adalah bulan kesedihan Ahlulbait as dan pecinta mereka. Imam Ali Ridha as berkata, “Ketika bulan Muharam tiba, tidak seorang pun melihat ayahku tertawa. Hari-hari dilalui dengan sedih sampai hari kesepuluh. Ketika hari kesepuluh tiba, yaitu hari musibah, kesedihan dan hari tangis beliau semakin memuncak. Beliau bersabda, “Hari ini adalah hari dibunuhnya Husain as.”<br />
<br />
<span id="more-73"></span><br />
<strong>Malam pertama </strong><br />
Pada malam ini dianjurkan melakukan ibadah-ibadah sebagai berikut:<br />
1. Salat seratus rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan al-Ikhlas.<br />
2. Salat dua rakaat, rakaat pertama membaca Fatihah dan Surat al-An’am dan rakaat kedua membaca Fatihah dan Yasin.<br />
3. Salat dua rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan Qulhuwallahu Ahad sebelas kali.<br />
Hari pertama<br />
Awal Muharam adalah awal tahun. Ada dua amalan di dalamnya:<br />
4. Berpuasa. Dalam riwayat Rayyan bin Syabib, Imam Ali Ridha as berkata, “Sesiapa berpuasa pada hari ini dan berdoa kepada Allah, maka dia akan mendapati doanya seperti diterimanya doa Nabi Zakariya as.”<br />
5. Dinukil dari Imam Ali Ridha as bahwasa Rasulullah saw pada hari pertama bulan Muharam melakukan salat dua rakaat dan membaca doa berikut ini tiga kali setelah salat: <br />
Ya Allah, Tuhan Yang Mahakadim, inilah tahun baru, aku memohon suaka-Mu dari kejahatan setan, kekuatan untuk menahan hawa nafsu yang menyeretku kepada kejelekan, sibuk dengan aktivitas yang mendekatkan diriku kepada-Mu. Wahai Zat Yang Maha Pemurah dan Pemilik kemuliaan. Wahai Sandaran orang yang tidak memiliki sandaran. Wahai Simpanan orang yang tidak memiliki simpanan, wahai Pelindung orang yang tidak memiliki perlindungan. Wahai Penolong orang yang tidak memiliki penolong, wahai Pegangan orang yang tidak memiliki pegangan. Wahai Permata orang yang tidak memiliki permata. Wahai Zat yang baik ujiannya. Wahai Zat yang besar harapannya. Wahai Zat Pemulia orang-orang lemah. Wahai Penyelamat orang yang tenggelam. Wahai Penyelamat orang-orang yang celaka. Wahai Pemberi karunia. Wahai Zat Yang Mahaindah, Pemurah dan Baik. Engkau adalah Zat yang memunculkan gelapnya malam, gemerlapnya siang, cahaya bulan, sinar matahari, suara air dan suara pohon yang bersujud kepadamu. Ya Allah tiada sekutu bagimu!<br />
Ya Allah jagalah kami dari prasangka mereka, ampunilah kami dari apa-apa yang mereka tidak ketahui dan jangan siksa kami karena ucapan mereka. Cukuplah bagiku Allah yang tiada tuhan selain-Nya, kepada-Nya kami bertawakal, Dialah Tuhan Arsy Yang Agung. Kami beriman kepada semua yang datang dari Tuhan kami. Tidak ingat kepada-Nya, kecuali orang-orang yang berakal. Ya Allah, jangan sesatkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk. Anugerahkanlah rahmat-Mu kepada kami, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.<br />
<strong>Hari ketiga<br />
</strong>Inilah hari dibebaskannya Nabi Yusuf as dari penjara. Sesiapa yang berpuasa pada hari ini, Allah Swt akan mempermudah urusannya dan menghilangkan kesedihannya. Dalam hadis Nabi disebutkan bahwa doa-doanya dikabulkan.<br />
<strong>Hari kesembilan </strong><br />
Inilah yang dikenal dengan ‘Hari Tâsû’a’. Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Hari Tâsû’a adalah hari dimana Imam Husain as dan shahabat-shabat beliau dikepung di Karbala. Pasukan Syam berkumpul untuk memerangi beliau. Anak Marjanah dan Umar bin Saad bersuka ria bersama pasukan Syam yang kuat untuk menghadapai Imam Husain as dan shahabatnya. Mereka yakin bahwa tidak akan ada penolong Imam Husain as dan penduduk Irak tidak akan membantunya. Oh… Ayahku yang lemah dan terasing.”<br />
<strong><br />
Malam kesepuluh </strong><br />
Inilah malam duka terbesar dalam sejarah umat Islam yang dikenal dengan Asyura. Banyak amalan dan ibadah yang dianjurkan pada malam ini. Salah satunya adalah melakukan salat seratus rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan tiga kali surah al-Ikhlash dan setelah selesai membaca doa ini sebanyak tujuh puluh kali: <br />
Mahasuci Allah, segala sesuatu bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, tidak ada kekuatan kecuali dari Allah Yang Mahatinggi.<br />
Juga dianjurkan membaca al-‘Aliyyu al-Azhîm, membaca istighfar. Amalan lain yang dianjutkan adalah<br />
1. Salat empat rakaat di akhir malam, setiap rakaat setelah Fatihah membaca 10 kali ayat Kursi, al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas.<br />
2. Seusai salam dianjurkan membaca surah al-Ikhlash 100 kali<br />
3. Salat empat rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan lima puluh kali al-Ikhlash<br />
<strong><br />
Hari kesepuluh </strong><br />
Adalah hari syahidnya Abu Abdillah al-Husain as, hari musibah dan kesedihan para imam suci as beserta pecinta mereka. Selayaknya bagi pecinta mereka meninggalkan urusan dunia pada hari ini, tidak menyimpan harta di rumahnya, bersedih, menangis, melakukan aza’ untuk Imam Husain as seperti aza’ yang mereka lakukan untuk anak dan keluarga mereka yang sangat dicintai. Berziarah kepada Imam Husain as dengan ziarah Asyura yang akan disertakan kelak, Insya Allah. Melaknat para pembunuh beliau. Kemudian mengucapkan ta’ziyah berikut ini: <br />
Semoga Allah membalas kami karena berduka atas musibah Imam Husain as dan menjadikan kami dan kalian penuntut darah beliau bersama wali-Nya, Imam Mahdi dari kelurga Muhammad as.<br />
Selayaknya hari ini membaca sejarah terbunuhnya Imam Husain as dan memberitahukan kepada orang lain kesedihan beliau. Ketika Nabi Musa as diperintahkan untuk bertemu dengan Nabi Khidir as untuk belajar, pertama kali yang beliau sampaikan kepada Nabi Musa as adalah musibah dan bencana yang menimpa keluarga Muhammad as. Keduanya menangis tersedu-sedu. <br />
Ibnu Abbas berkata, “Aku bertemu dengan Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib as di Dzi Qar, beliau mengeluarkan shahifah yang ditulis dengan tulisan tangannya yang dicatat dari ujaran Rasulullah saw. Beliau membacanya untukku, ternyata tulisan itu adalah sejarah terbunuhnya Imam Husain as (maqtal) yang menceritakan bagaimana beliau dibunuh, siapa pembunuhnya, siapa penolongnya dan siapa yang syahid bersamanya. Beliau menangis terharu. Aku pun menangis.” <br />
Ibnu Abbas berkata, “Seandainya di sini ada tempat untuk menulis sekilas dari sejarah tadi, aku akan menulisnya. Namun, tempat ini tidak mencukupi.” <br />
Sesiapa yang bisa hadir pada hari ini di makam Imam Husain as dan memberi air kepada orang lain, ibarat orang yang memberi minum kepada tentara-tentara beliau dan hadir bersama beliau di Padang Karbala. <br />
Dianjurkan pula membaca seribu kali surah al-Ikhlash hari ini karena mengandung keutamaan yang sangat besar.[] <br />
</div>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-38620763701237635442010-11-20T01:04:00.000-08:002010-11-20T01:04:00.429-08:00Tradisi Halal Bi Halal dan Kupatan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuKY9ze6IjlGHIMferRlngpVzR91A_Bj2T_QIvJfMabael756xmiT1vZSnuL9ghoeN0Tl5jGM3ZuwgQGIysa1lLvx9_bPSyFmaL8q6pC-Uf93_9ygmnJzO80nAd29eTuFL0l3iR_d0MyyA/s1600/m.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuKY9ze6IjlGHIMferRlngpVzR91A_Bj2T_QIvJfMabael756xmiT1vZSnuL9ghoeN0Tl5jGM3ZuwgQGIysa1lLvx9_bPSyFmaL8q6pC-Uf93_9ygmnJzO80nAd29eTuFL0l3iR_d0MyyA/s1600/m.jpg" /></a></div>Seiring dengan berlalunya Bulan suci Ramadlan. Banyak pelajaran yang dapat dipetik untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang, baik berupa pelajaran hukum, hikmah, faidah ataupun tentang fadhilah. Sekarang, di hari raya ‘Iidul Fitri ini kita pantas berbangga hati dan bergembira karena momentum kemenangan dan maghfiroh dari Allah SWT, sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:<span id="more-2016"></span> <br />
<div dir="rtl" style="text-align: justify;">اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ .</div><div style="text-align: justify;"> “<em>Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya, maka Allah pun berkata, ‘Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan kebaikan dan meminta balasannya, sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka. Kemudian ada yang berseru, ‘Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata: ‘Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan</em>.”</div><div style="text-align: justify;">Namun, dosa-dosa yang diampuni itu hanya yang berhubungan langsung dengan Allah. Terus bagaimana dengan dosa-dosa yang berkaitan dengan sesama kita. Dimana dalam hal ini, ampunan Allah bergantung pada pemaafan masing-masing yang bersangkutan?. Bermula dari keprihatinan ini, timbul tradisi <strong>HALAL BI HALAL</strong>, sebuah tradisi hasil kreatifitas manusia dalam memahami pesan-pesan yang terkandung dalam ajaran agamanya. Tradisi silaturrahmi dan saling memaafkan antarsesama adalah sesuatu yang sangat indah, sebuah proses pembelajaran untuk menyadari kesalahan dan bisa memaafkan kesalahan orang lain.</div><div style="text-align: justify;">Tradisi Saling memaafkan atau Halal bi Halal ini, awalnya hanya ada di negara Indonesia, kemudian di adopsi oleh negara-negara serumpun melayu. Secara konsep, istilah dan kegiatan Halal bi Halal ini tidak muncul dengan tegas dari al-Qur’an dan al-Hadits. Namun, jika dilihat dari roh kegiatannya, al-Qur’an dan al-Hadits memang memberikan landasan untuk itu. Selain muatan shodaqoh dan silaturrahmi yang ada didalamnya sangat mencerminkan corak keislaman dari tradsi ini, setidaknya ada isyarat dari surat Ali ‘Imron ayat 134-135, yang memerintahkan pelaku kesalahan, agar menyadari kesalahannya, kemudian memohon ampun atas kesalahannya dan berjanji tidak mengulanginya lagi.</div><div style="text-align: justify;">Tradisi Halal bi Halal yang sarat dengan pesan-pesan indah dan islami ini, menjadi semakin berma’na tatkala disusuli dengan puasa <em>enam hari</em>, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, <em>Barang siapa yang puasa Ramadlan, kemudian di ikuti dengan puasa enam hari pada bulan syawal, maka dia seperti puasa satu tahun</em>. (HR. Muslim). Lalu di tutup dengan tradisi <strong>KUPATAN</strong> di beberapa daerah di Indonesia, dimana dalam tradisi ini, hamper setiap warga membuat makanan <em>kupat</em>, lalu mereka saling bersilaturrahmi dan bertukar makanan untuk saling mencicipi. Indah sekali melihat masyarakat guyub, santun, rukun dan menampakkan sifat-sifat mulim dan muslimah sejati. Sehingga kesan bahwa <em>Islam rahmatal lil ‘alamin</em> benar-benar terwujud dan terealisasikan. <strong>Dunia Kita</strong> (dihyamd.wordpress.com), mengucapkan minal ‘aa’idin wal fa’izin, Mohon maaf Lahir dan Bathin.</div>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-1814896351670827142010-11-20T00:45:00.001-08:002010-11-20T00:45:45.214-08:00Memahami Konsep Sifat Dua PuluhDalam aqidah Ahlussunnah Wal-Jama’ah ada konsep sifat 20 yang wajib bagi Allah. Konsep ini sangat populer dan harus diketahui oleh setiap orang Muslim. Akhir-akhir ini ada sebagian kelompok yang mempersoalkan sifat 20 tersebut dengan beberapa alasan, antara lain alasan tidak adanya teks dalam al-Qur’an dan hadits yang mewajibkan mengetahui sifat 20. Bahkan dalam hadits sendiri diterangkan bahwa nama-nama Allah (al-Asma’ al-Husna) jumlahnya justru 99. Dari sini muncul sebuah gugatan, mengapa sifat yang wajib bagi Allah yang harus diketahui itu hanya 20 saja, bukan 99 sebagaimana yang terdapat dalam al-Asma’ al-Husna? Sebagaimana yang sering dilontarkan oleh seorang tokoh Wahhabi di Radio lokal.<span id="more-2212"></span> <br />
<div style="text-align: justify;">Para ulama Ahlussunnah Wal-Jama’ah dalam menetapkan konsep sifat 20 tersebut sebenarnya berangkat dari kajian dan penelitian yang mendalam. Ada beberapa alasan ilmiah dan logis yang dikemukakan oleh para ulama tentang latar belakang konsep wajibnya mengetahui sifat 20 yang wajib bagi Allah, antara lain:</div><div style="text-align: justify;"><strong>Pertama</strong>, setiap orang yang beriman harus meyakini bahwa Allah SWT wajib memiliki semua sifat kesempurnaan yang layak bagi keagungan-Nya. Ia harus meyakini bahwa Allah mustahil memiliki sifat kekurangan yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Ia harus meyakini pula bahwa Allah boleh melakukan atau meninggalkan segala sesuatu yang bersifat mungkin seperti menciptakan, mematikan, menghidupkan dan lain-lain. Demikian ini adalah keyakinan formal yang harus tertanam dengan kuat dalam hati sanubari setiap orang yang beriman.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kedua</strong>, para ulama Ahlussunnah Wal-Jama’ah sebenarnya tidak membatasi sifat-sifat kesempurnaan Allah dalam 20 sifat. Bahkan setiap sifat kesempurnaan yang layak bagi keagungan Allah, sudah barang tentu Allah wajib memiliki sifat tersebut, sehingga sifat-sifat Allah itu sebenarnya tidak terbatas pada 99 saja sebagaimana dikatakan al-Imam al-Hafizh al-Baihaqi:</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;">وَقَوْلُهُ: « إِنَّ للهِ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ اِسْمًا » لاَ يَنْفِيْ غَيْرَهَا ، وَإِنَّمَا أَرَادَ وَاللهُ أَعْلَمُ أَنَّ مَنْ أَحْصَى مِنْ أَسْماَءِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ اِسْمًا دَخَلَ الْجَنَّةَ.</div><div dir="rtl" style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sabda Nabi Saw: “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan Nama”, tidak menafikan nama-nama selainnya. Nabi Saw hanya bermaksud –wallahu a’lam-, bahwa barangsiapa yang memenuhi pesan-pesan sembilan puluh sembilan nama tersebut akan dijamin masuk surga. (al-Baihaqi, al-I’tiqad ‘ana Madzhab al-Salaf, hal. 14). Pernyataan al-Hafizh al-Baihaqi di atas bahwa nama-nama Allah SWT sebenarnya tidak terbatas dalam jumlah 99 didasarkan pada hadits shahih:</div><h3 style="text-align: right;">عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ، قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : اللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ … أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ بَصَرِيْ، وَجَلاَءَ حَزَنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.</h3><div style="text-align: justify;">Ibn Mas’ud berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Ya Allah, sesungguhnya aku hamba-Mu… Aku memohon dengan perantara setiap Nama yang Engkau miliki, baik Engkau namakan Dzat-Mu dengan-Nya, atau Engkau turunkan nama itu dalam kitab-Mu, atau Engkau ajarkan kepada salah seorang di antara makhluk-Mu, dan atau hanya Engkau saja yang mengetahui-Nya secara ghaib, jadikanlah al-Qur’an sebagai taman hatiku, cahaya mataku, pelipur laraku dan penghapus dukaku.” (HR. Ahmad, Ibn Hibban, al-Thabarani dan al-Hakim).</div><div style="text-align: justify;"><strong>Ketiga,</strong> para ulama membagi sifat-sifat khabariyyah, yaitu sifat-sifat Allah yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadits seperti yang terdapat dalam al-Asma’ al-Husna, terbagi menjadi dua. Pertama, Shifat al-Dzat, yaitu sifat-sifat yang ada pada Dzat Allah SWT, yang antara lain adalah sifat dua puluh. Dan kedua, Shifat al-Af’al, yaitu sifat-sifat yang sebenarnya adalah perbuatan Allah SWT, seperti sifat al-Razzaq, al-Mu’thi, al-Mani’, al-Muhyi, al-Mumit, al-Khaliq dan lain-lain. Perbedaan antara keduanya, Shifat al-Dzat merupakan sifat-sifat yang menjadi Syarth al-Uluhiyyah, yaitu syarat mutlak ketuhanan Allah, sehingga ketika Shifat al-Dzat itu wajib bagi Allah, maka kebalikan dari sifat tersebut adalah mustahil bagi Allah. Sebagai contoh, misalhnya ketika Allah SWT bersifat baqa’ (kekal), maka Allah SWT mustahil bersifat kebalikannya, yaitu fana’.</div><div style="text-align: justify;">Dari sini para ulama menetapkan bahwa Shifat al-Dzat ini bersifat azal (tidak ada permulaan) dan baqa’ (tidak berakhiran) bagi Allah. Hal tersebut berbeda dengan Shifat al-Af’al. Ketika Allah memiliki salah satu di antara Shifat al-Af’al, maka kebalikan dari sifat tersebut tidak mustahil bagi Allah, seperti sifat al-Muhyi (Maha Menghidupkan) dan kebalikannya al-Mumit (Maha Mematikan), al-Dhar (Maha Memberi Bahaya) dan kebalikannya al-Nafi’ (Maha Memberi Manfaat), al-Mu’thi (Maha Pemberi) dan kebalikannya al-Mani’ (Maha Pencegah) dan lain-lain. Di samping itu para ulama juga mengatakan bahwa Shifat al-Af’al itu baqa’ (tidak berakhiran) bagi Allah, namun tidak azal (ada permulaan).</div><div style="text-align: justify;">Dari sini dapat kita memahami, kekeliruan pernyataan Nurcholis Madjid beberapa tahun yang lalu, bahwa untuk saat ini sifat Rahmah Allah mestinya lebih layak ditekankan untuk diketahui dari pada yang lain. Karena pernyataan ini berangkat dari ketidakpahaman Nurcholis terhadap konsep Shifat al-Dzat yang menjadi Syarth al-Uluhiyyah (syarat ketuhanan) dan Shifat al-Af’al yang bukan Syarth al-Uluhiyyah.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Keempat</strong>, dari sekian banyak Shifat al-Dzat yang ada, sifat dua puluh dianggap cukup dalam mengantarkan seorang Muslim pada keyakinan bahwa Allah memiliki segala sifat kesempurnaan dan Maha Suci dari segala sifat kekurangan. Di samping substansi sebagian besar Shifat al-Dzat yang ada sudah ter-cover dalam sifat dua puluh tersebut yang ditetapkan berdasarkan dalil al-Qur’an, sunnah dan dalil ‘aqli.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kelima,</strong> sifat dua puluh tersebut dianggap cukup dalam membentengi akidah seseorang dari pemahaman yang keliru tentang Allah SWT. Sebagaimana dimaklumi, aliran-aliran yang menyimpang dari faham Ahlussunnah Wal-Jama’ah seperti Mu’tazilah, Musyabbihah (kelompok yang menyerupakan Allah SWT dengan makhluk), Mujassimah (kelompok yang berpendapat bahwa Allah memiliki sifat-sifat makhluk), Karramiyah dan lain-lain menyifati Allah dengan sifat-sifat makhluk yang dapat menodai kemahasempurnaan dan kesucian Allah. Maka dengan memahami sifat wajib dua puluh tersebut, iman seseorang akan terbentengi dari keyakinan-keyakinan yang keliru tentang Allah. Misalnya ketika Mujassimah mengatakan bahwa Allah itu bertempat di Arsy, maka hal ini akan ditolak dengan salah satu sifat salbiyyah yang wajib bagi Allah, yaitu sifat qiyamuhu binafsihi (Allah wajib mandiri).</div><div style="text-align: justify;">Ketika Musyabbihah mengatakan bahwa Allah memiliki organ tubuh seperti tangan, mata, kaki dan lain-lain yang dimiliki oleh makhluk, maka hal itu akan ditolak dengan sifat wajib Allah berupa mukhalafatuhu lil-hawadits (Allah wajib berbeda dengan hal-hal yang baru). Ketika Mu’tazilah mengatakan bahwa Allah Maha Kuasa tetapi tidak punya qudrat, Maha Mengetahui tetapi tidak punya ilmu, Maha Berkehendak tetapi tidak punya iradat dan lain-lain, maka hal itu akan ditolak dengan sifat-sifat ma’ani yang jumlahnya ada tujuh yaitu qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar dan kalam. Demikian pula dengan sifat-sifat yang lain. Wallahu a’lam.</div>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-65681186282979731822010-09-21T15:53:00.000-07:002010-09-21T16:04:53.840-07:00MAKAM DIRI MENUJU JALAN KESEMPURNAAN (INSAN KAMIL)<div id="header-about"><h1>MAKAM DIRI </h1></div><img alt="bertasbih DI MAKAM DIRI" class="aligncenter size-medium wp-image-930" height="300" src="http://kibayu.files.wordpress.com/2009/11/bertasbih-di-makam-diri.jpg?w=236&h=300" title="bertasbih DI MAKAM DIRI" width="236" /><br />
Pada diri peribadi seorang manusia terdapat “tempat” yang disebut ” makam diri”. Tempat ini sangat penting untuk diketahui dan dipahami, sebab apabila sebuah makam tersebut tidak pernah kita kunjungi atau tidak pernah kita perdulikan maka bencanalah yang akan melanda diri peribadi baik di dunia maupun di akhirat.<br />
Kita selalu berjiarah ke makam (kuburan) orang lain, sementara makam diri sendiri tidak pernah di jiarahi tentu naif jadinya. Makam orang lain kita buat bersih tanpa rumput sama sekali, namun disayangkan makam peribadi karena tidak pernah dijiarahi kondisinya penuh rumput belukar sehingga dipastikan bersemayam segala binatang melata yang berbisa, ironisnya.<br />
<br />
<b>Mengapa Demikian?</b><br />
Iblis laknatulloh telah besumpah dihadapan Allah bahwa Dia tidak akan pernah tunduk kepada adam, bahkan saking antipatinya Iblis akan terus menggoda Adam dan anak cucu Adam dengan misi menyesatkan / menjerumuskan ke lembah nista dan menjadikan koloni sesat.<br />
<br />
<b>Dimanakah Mereka Bersemayam Dan Berkuasa?</b><br />
Didalam wadah maksiat mereka bersemayam. Didalam wadah Amarah mereka bersemayam, Didalam wadah takabbur mereka bertengger, dan banyak lagi tempat mereka dapat membangun kerajaannya. Makanya jangan heran apabila pada diri peribadi seorang manusia akan terkandung sifat-sifat tercela yang mengotori jiwa seperti:<br />
<ul><li>Hasad atau Iri hati</li>
<li>Haqad atau Dengki / benci</li>
<li>Suuzzan atau Prasangka buruk</li>
<li>Kibir atau Sombong</li>
<li>Ujub atau Merasa sempurna diri dari orang lain</li>
<li>Riya atau Mempamerkan kelebihan</li>
<li>Suma’ atau Cari-cari nama atau kemashuran</li>
<li>Bukhul atau Kikir</li>
<li>Hubbul mal atau Cinta kebendaan</li>
<li>Tafahur atau Membanggakan diri</li>
<li>Ghadab atau Pemarah</li>
<li>Qhibah atau Pengupat</li>
<li>Namimah atau Bicara ngelantur dibelakang orang</li>
<li>Kijib atau Dusta</li>
<li>Khianat atau Munafik</li>
<li>Dan sebagainya</li>
</ul><b>Istana Iblis Dimana?</b><br />
Subhanallah…Istananya adalah diri peribadi seorang manusia.<br />
<br />
<b>Lantas Masuk Iblis Melalui Apa?</b><br />
Melalui mata mereka merasuk, melalui telinga mereka menusuk, melalui hidung mereka berjalan, melalui mulut mereka berkendaraan dengan kencangnya. Dan seterusnya segala lubang ditubuh seseorang jadi sarana masuknya iblis keistana.<br />
<ul><li>Mulut jalan masuk memakai kendaraan dusta dan qhibah</li>
<li>Mata jalan masuk memakai kendaraan melihat yang haram</li>
<li>Telinga jalan masuk kendaraan biasa mendengar cerita kosong</li>
<li>Hidung jalan masuk kendaraan biasa menimbulkan rasa benci</li>
<li>Tangan jalan masuk kendaraan merusak</li>
<li>Kaki jalan masuk kendaraan biasa berjalan berbuat maksiat</li>
<li>Perut jalan masuk biasa diisi makanan haram</li>
<li>Kemaluan dan dubur jalan masuk syahwat juga berjina</li>
</ul>Apabila iblis sudah bersemayam didiri seseorang maka celakalah…!!! Mereka akan berkuasa terhadap segala tingkah laku seseorang sebagai Pilot.<br />
<br />
<b>Begitu Pentingkah Makam Itu Diketahui?</b><br />
Lebih penting dari tidur, Lebih penting dari makan.<br />
<br />
<b>Mengapa Begitu Penting?</b><br />
Apabila makam tersebut dijadikan istana oleh iblis sebagai tempat bersemayam maka hancurlah dan celakalah diri seseorang dari dunia sampai akhirat….Nauzubillah!!!<br />
Adapun makam diri 7 (tujuh) peribadi seorang manusia adalah:<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZvyCsP7H0VfVJX-UIfJnO-rRPQgZfAFW8uloPLY5VCAT1YFWNxxT3cn8yY8w8oxjRhWAqGagApXQQV8fTjPnOTs7urCihnbUg44-GEA8g9smirBC-mSjggeMmZzEvFcQcyYs_2endPdKP/s1600/makam-7-di-diri-hitam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZvyCsP7H0VfVJX-UIfJnO-rRPQgZfAFW8uloPLY5VCAT1YFWNxxT3cn8yY8w8oxjRhWAqGagApXQQV8fTjPnOTs7urCihnbUg44-GEA8g9smirBC-mSjggeMmZzEvFcQcyYs_2endPdKP/s320/makam-7-di-diri-hitam.jpg" /></a></div><br />
<b>1. Makam Qalbi</b><br />
<b>2. Makam Roh</b><br />
<b>3. Makam Sirri</b><br />
<b>4. Makam Khafi</b><br />
<b>5. Makam Akhfa</b><br />
<b>6. Makam Nafsun Natiqa</b><br />
<b>7. Makam Kullu Jasad</b><br />
<br />
<b>Ringkasnya sebagai berikut:</b><br />
<br />
<b>1. Makam Qalbi </b>letaknya dua jari dibawah susu kiri, tepatnya berada pada Jantung jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan kemusrikan, kekafiran, ketahyulan dan sifat-sifat iblis dan inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Iman, Islam, tauhid, ma’rifah pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.<br />
<br />
<b>2. Makam Roh</b><b> </b>letaknya dua jari dibawah susu kanan, tepatnya berada pada Rabu jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan Bahimiyah (Sifat biunatang jinak) dan sifat-sifat menuruti hawa nafsu. Inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Sabar tawakkal pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.<br />
<br />
<b>3. Makam Sirri </b><b> </b>letaknya dua jari diatas susu kiri, tepatnya berada pada Paru-paru jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan Syabiyah (sifat binatang buas) yaitu sifat pemarah, pendendam, dhalim dan aniaya. maka inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Kasih sayang juga ramah tamah pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.<br />
<br />
<b>4. Makam Khafi</b><b> </b>letaknya dua jari diatas susu kanan, tepatnya berada pada Limpa jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan hjasad, dengki juga khianat dan sifat-sifat iblis yang tercela ini membawa kecelakaan dunia akhirat. Inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Kebaikan dan sifat syukur pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.<br />
<br />
<b>5. Makam Akhfa</b><b> </b>letaknya ditengah dada, tepatnya berada pada empedu jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan ria, takabur, sombong, ujub, dan sama’ atau mempamerkan kebaikan diri. Sifat-sifat iblis inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah Ikhlas, khusyu’, tadarru tafakkur pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.<br />
<br />
<b>6. Makam Nafsun Natiqa </b><b> </b>letaknya diantara kening, tepatnya berada pada pikiran jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan nafsu amarah yang senantiasa mendorong orang untuk melakukan kejahatan tidak berperikamunisiaan, sifat ini juga selalu biang penghambat dalam meciptakan perbaikan masyarakat, juga sifat banyak hayalan dan panjang angan-angan. Inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Sifat tentram dan pikiran tenang pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.<br />
<br />
<b>7. Makam Kullu Jasad </b><b> </b>letaknya ada dua (1) di pusat (2) di ubun-ubun, tepatnya meliputi seluruh tubuh. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan gahflah atau sifat kejahilan, kebendaan, kelalaian atau alfa. Inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Ilmu dan amal pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji tadi akan bertukar menjadi Pilot.<br />
<br />
<b>Dengan Apa Peribadi Seorang Membersihkan Makam Diri Yang Kotor…?</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>Sabda Rasulullah</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b> </b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC4qoOqj4R4IAPi9OfvQo56UhXg_hozerkAa7p_jg_N6sBdtMMwWHeW6pLU6NI1Iw3c5lYuHEnvUl5J7utS11tZ_aC6sdq4kJfUYJOXEmPWB0tuzThFB0L5nq2_66rdCIRFvbpDaBo1LRe/s1600/ayat4-alat-mensucikan-hati-zikir1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC4qoOqj4R4IAPi9OfvQo56UhXg_hozerkAa7p_jg_N6sBdtMMwWHeW6pLU6NI1Iw3c5lYuHEnvUl5J7utS11tZ_aC6sdq4kJfUYJOXEmPWB0tuzThFB0L5nq2_66rdCIRFvbpDaBo1LRe/s320/ayat4-alat-mensucikan-hati-zikir1.jpg" /></a></div><b> </b><b> </b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQQKifUDKCLnZvePjI0R4fbDvv4nwYnOUaC0HaZLOoRNnEWiMbtXrvejaZl4oLqDwdEfcek-7OLInaqt4LKr0UXhXvJ1y9pJbMEC6d9SIfWWUb8V1IBTiJ_SJ5N3khBY4Ju69K6Ejtogt6/s1600/bertasbih-di-makam-diri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>Untuk membersihkan kotornya makam diri adalah dengan Dzikrullah, yaitu berzikir kepada Allah. Disini kita memakai pembersihnya dengan Asma’ Allah atau Nama Allah. dibaca: “Allah-Allah” pada setiap makam.<br />
<br />
<b>Allah SWT Berfirman Dalam Al Qur’an </b><b> </b><br />
<b>Surat Al-Furqan-70:</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCOd5HiS2_qCn03RKw85_O4KrT2HQEzbfjnEQGrRwjKwtQEpbA_OjGWIx3vIdGachov6Pe_7G3-9gt2IcE-lQtiGAHs0eP3ixCGoTrfVezTlJGPRrCEyQT5H66_yj1nXiN5KgqfSnUP-Zm/s1600/ayat5-tukar-keburukan-dgn-kebaikan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCOd5HiS2_qCn03RKw85_O4KrT2HQEzbfjnEQGrRwjKwtQEpbA_OjGWIx3vIdGachov6Pe_7G3-9gt2IcE-lQtiGAHs0eP3ixCGoTrfVezTlJGPRrCEyQT5H66_yj1nXiN5KgqfSnUP-Zm/s320/ayat5-tukar-keburukan-dgn-kebaikan.jpg" /></a></div><br />
<br />
<blockquote><b>1. Makam Qalbi: Zikir Allah-Allah sebanyak 5000 </b> </blockquote><blockquote><b>2. Makam Roh: </b><b>Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x</b> </blockquote><blockquote><b>3. Makam Sirri: </b><b>Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x</b> </blockquote><blockquote><b>4. Makam Khafi: </b><b>Zikir Allah-Allah sebanyak 1000x</b> </blockquote><blockquote><b>5. Makam Akhfa: </b><b>Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x</b> </blockquote><blockquote><b>6. Makam Nafsun Natiqa: </b><b>Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x</b> </blockquote><blockquote><b>7. Makam Kullu Jasad: </b><b>Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x</b></blockquote><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b>Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Asysyam ayat 7-10;</b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrWf7sYxu3ZSZtS87yf7pxYfQB5YzYxqj4x8Gq0eIYdg86i0FpPq8vZ0l_1VJ_Ut0-pIekvq77w6G0OjDKEY01YideOzVme42RSwoAuji93YenM2BibG4JET0vXigV17ZlRAJ61XrA5NEx/s1600/ayat6-bahagia-yang-menyuci-rugi-yg-kotor.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrWf7sYxu3ZSZtS87yf7pxYfQB5YzYxqj4x8Gq0eIYdg86i0FpPq8vZ0l_1VJ_Ut0-pIekvq77w6G0OjDKEY01YideOzVme42RSwoAuji93YenM2BibG4JET0vXigV17ZlRAJ61XrA5NEx/s320/ayat6-bahagia-yang-menyuci-rugi-yg-kotor.jpg" /></a></div><br />
<b> </b><b> </b><br />
<br />
Maka, Zikir “Allah-Allah” tersebut kalau dijumlahkan keseluruhan menjadi 11.000 x (hatam besar) dan kalau mampunya hanya 5000x pada makam qalbi maka itu disebut hatam kecil.<br />
<br />
Selama kotoran makam itu belum di bersihkan maka IBLIS akan senantiasa menjadi PILOT dengan mengendarai seorang manusia untuk senantiasa melakukan perbuatan tercela, sementara manusia itu sendiri sulit untuk berkelakuan terpuji karena jiwanya telah dirasuki oleh iblis.<br />
Jangan heran apabila dimuka bumi ini kita melihat banyaknya kehancuran akibat tangan-tangan manusia. Semua itu dalangnya adalah iblis yang bersemayam dikerajaannya.<br />
<br />
<b>Apa Keuntungan Utama Melebihi Segalanya dari Bersihkan makam Diri Itu?</b><br />
Kebersihan adalah sebagian dari pada iman, dan kebersihan itu pangkal kesehatan. Tentunya, kalau makam diri sudah bersih dan senantiasa dijaga kebersihannya maka prilaku seseorang itu akan sehat dan iman seseorang itu akan kokoh tidak berbuat sesuatu yang tercela.<br />
Dengan seseorang memiliki perbuatan terpuji itu baik lahir maupun bathinnya tentulah permukaan bumi ini akan aman dan kehancuran akibat tangan manusia tadi tidak akan terjadi. Tidak akan saling mengahancurkan satu sama, dan masih banyak lagi cerita indah yang tidak cukup dilukiskan disini.<br />
Dari semua itu, ada keuntungan utama melebihi semua yang saya sebutkan sebelumnya yaitu Sucinya “Makam Robbaniyah”. Dialah implementasi Roh yang Suci dan paling halus yang disebut “Hakekat diri sebenarnya diri.”<br />
Dialah induk dari semua makam. Dialah yang dapat mendekati Tuhan. Rasululloh bersabda:<br />
“Di dalam tubuh anak adam ada segumpal daging apabila baik, maka baiklah seluruh jasad dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa dia itu adalah “Hati”<br />
Oleh karena itu, dengan mendahulukan penelitian dan pengenalan diri sendiri akan menjadi kunci mengenal “Sang Maha Pencipta.” Mengenal Sang Maha Pencipta” itu adalah awal agama.<br />
<br />
<b>“Awaluddin Ma’rifatulloh: Awal Agama Mengenal Allah”</b><br />
<br />
<b>Bagaimana cara mengenal Allah?</b><br />
<br />
Untuk mengenal Allah maka Kenal Dulu diri.<br />
<br />
Rasululloh SAW bersabda: <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpSL8EiBjPJ1hyphenhyphenRfqh0SwvhuUH_G_Z9dhisYpHi6Sin65ZJPag4BUOJ8KhxVuarIqEVtEatNPf-h2UeMIpIcRru_Ak4Oyf0FTVkUCf7GpVctktghoIYjCnOdyus6C64g_I1BRIDxd6QBRu/s1600/ayat3-man-arofa-nafsahu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpSL8EiBjPJ1hyphenhyphenRfqh0SwvhuUH_G_Z9dhisYpHi6Sin65ZJPag4BUOJ8KhxVuarIqEVtEatNPf-h2UeMIpIcRru_Ak4Oyf0FTVkUCf7GpVctktghoIYjCnOdyus6C64g_I1BRIDxd6QBRu/s320/ayat3-man-arofa-nafsahu.jpg" /></a></div>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-60322958626528309672010-09-21T15:06:00.000-07:002010-09-21T16:30:48.790-07:00DOA NURBUATSalah satu Doa yang memiliki banyak khasiat diturunkan Allah adalah Do’a Nurbuat (Nurul Nurbuwah), syarat utama mengamalkannya agar mutazab dengan berlaku ihklas. Menurut Riwayat, bahwa Rasulullah usai melaksanakan Sholat Subuh bersama para sahabat duduk di masjid. Kemudian datanglah malaikat Jibril seraya berkata: “Aku diutus oleh Allah membawa Do’a Nurbuat untuk diserahkan kepadamu (Rasulullah).”<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9FD1jZWUFEpIh2TeXjkVzmDOZZCaQs6dY4jThXNT-mzPJzMp80-jBH6VOV2-jUx6BvsxKJooJUPwQ2OQ_FItnJrhW3p1Uu_swWFh5CgBWnlcBgAts8eDlZXBV_O2XpZEmX3Rtb4ZDhqt2/s1600/ea1e93be.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9FD1jZWUFEpIh2TeXjkVzmDOZZCaQs6dY4jThXNT-mzPJzMp80-jBH6VOV2-jUx6BvsxKJooJUPwQ2OQ_FItnJrhW3p1Uu_swWFh5CgBWnlcBgAts8eDlZXBV_O2XpZEmX3Rtb4ZDhqt2/s320/ea1e93be.jpg" /></a></div><br />
“Bismillaahir rohmaanir rohiim. Allahumma dzisshulthanil azhiim. Wa dzil mannil qadim wa dzil wajhil kariim wa waliyyil kalimaatit tammaati wad da’awaati mustajaabati ‘aaqilil hasani wal husaini min anfusil haqqi ‘ainil qudrati wannaazhirinna wa ‘ainil insi wal jinni wa in yakadul ladziinna kafaruu la yuzliquunaka bi-abshaarihim lamma sami’udz dzikra wa yaquuluuna innahu lamajnuun wa maa huwa illa dzikrul lil ‘aalamiina wa mustajaabu luqmanal hakiimi. wa waritsa sulaimaanu daawuda ‘alaihimas salaamu al waduudu dzul ‘arsyil majiidi thawwil ‘umrii wa shahhih ajsadii waqdhi haajatii wa aktsir amwaalii wa aulaadii wa habbib linnaasi ajma’in Watabaa ‘adil ‘adaa wata kullahaa min banii aadama ‘alaihis salaamu man kaana hayya wa yahiqqal qaulu ‘alalkaafiriina waqul jaa al haqqu wa zahaqalbaathilu innal baathila kaana zahuuqaa. Wa nunazzilu minal qur’aani maa huwa syifaa-uw wa rahmatul lil mu’miniina. Wa laa yaziidu zhaalimiina illaa khosaaron. Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammmaa yashifuuna wa salaamun ‘alal murshaliina wal hamdu lillahi rabbil ‘aalamiin.”<br />
<br />
TERJEMAHAN MELAYU<br />
<br />
“Ya Allah, Zat Yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin. Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan Tiadalah itu semua melainkan sebagai peringatan bagi seluruh alam. Allah yang mengabulkan do’a luqmanul hakim dan mewariskan sulaiman bin daud a.s. Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sehatlah jasad tubuhku , kabulkan hajatku, perbanyakkanlah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam a.s., orang-orang yang masih hidup dan semoga tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir. Dan katakanlah : “Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah, sesungguhnya perkara yang batil itu pasti musnah”. Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan bagi para Rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”<br />
<br />
Selain daripada doa nurun nubuwwah ia juga di kenali sebagai; doa nurbuwat atau doa nurbuat juga doa nurbuah dan doa nurbuwah, bergantung pada loghat mengikut suku kaum baik di Malaysia maupun di Indonesia. Doa Nurun Nubuwwah di katakan memiliki khasiat yang banyak sekali dan sangat menakjubkan terhadap siapa yang suka membaca dan mengamalkannya dengan ikhlas hati benar-benar kerana Allah. Dan di antara khasiat –khasiatnya adalah seperti berikut;<br />
<br />
<ol><li><span><span></span>Doa ini boleh di pergunakan untuk memohon kekayaan. Kepada orang yang <span> </span>berhajatkan kekayaan, doa ini hendaklah di baca 100 kali pada malam Jumaat. <span> </span>Tanamkan kunyit dalam tanah di suatu tempat sunyi. Banyaknya kunyit terpulang <span> </span>pada orang yang memohon kekayaan itu. Jika di kabulkan Allah, orang yang <span> </span>mengamalkan doa ini akan mendapat alamat apabila kunyit yang di tanam sudah <span> </span>bertukar menjadi emas.</span><span> </span></li>
<li><span><span> </span>Jika di baca pada setiap lepas sembahyang lima waktu, apa yang kita hajati insya-<span> </span>Allah akan berhasil</span></li>
<li><span><span> </span>Jika ada raja yang ingin menjadi pendeta, maka dengan berkat doa ini insya-Allah <span> </span>akan tercapai.</span><span> </span><span></span></li>
<li><span>Demikian juga jika ada pendeta yang ingin menjadi wali Allah, dengan membaca <span> </span>doa ini insya-Allah mendapatnya. Dan jika ada jin yang ingin menjadi manusia, <span> </span>dengan berkat doa ini insya-Allah jadilah dia manusia.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika ada binatang yang cacat, dengan dibacakan padanya, insya-Allah binatang itu <span> </span>akan menjadi sempurna sifatnya.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika sesiapa membaca sekali ketika matahari hampir terbenam, Allah akan <span> </span>mengampuni segala dosanya.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika anda ada musuh bacakan doa ini, insya-Allah musuh akan menjadi sayang <span> </span>pada anda.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika tidak boleh membaca atau menghafalnya, tuliskan doa ini dan simpan dalam <span> </span>rumah, insya-Allah terselamat daripada sihir, ilmu hitam dan penyakit.</span><span> </span></li>
<li><span>Apabila di letakkan pada tanaman, insya-Allah tanaman itu selamat daripada <span> </span>segala musuh</span><span> </span></li>
<li><span>Apabila diletakkan pada tempat yang didiami syaitan, iblis, jin, hantu dan segala <span> </span>macam makhluk halus yang jahat, insya-Allah mereka semua akan pergi dari situ.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika ingin melihat sesuatu yang indah, bacakan 100 kali pada malam sabtu, insya-<span> </span>Allah anda akan diperlihatkan keajaiban.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika anda berperahu di laut dan membacakan doa ini, kemudian tiupkan ke laut, <span> </span>insya-Allah air laut akan menjadi tawar.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika dibaca pada malam minggu, insya-Allah anda akan awet muda.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika dibaca pada malam Isnin, Allah akan memberikan keselamatan.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika dibaca pada malam Selasa, anda akan menjadi kuat.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika dibaca pada malam Rabu, gigi menjadi teguh.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika dibaca pada malam Khamis akan memperelokkan wajah.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika dibaca pada binatang buas, insya-Allah ia akan tunduk.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika dibaca pada malam hari, seluruh malaikat akan turun dari langit <span> </span>memohonkan ampun untuk orang yang membacanya</span><span> </span></li>
<li><span>Jika dibaca pada hari raya, maka apa yang dihajat akan segera berhasil</span><span> </span></li>
<li><span>Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang ingin berjumpa dengan para nabi, <span> </span>bacakan 100 kali doa ini, kemudian tidur, insya-Allah akan bermimpi berjumpa <span> </span>dengan para nabi dan sesiapa memandangnya akan berasa kasih sayang.</span><span> </span></li>
<li><span>Untuk menyembuhkan orang sakit, baca doa ini pada minyak. Sapukan minyak <span> </span>itu pada tempat yang sakit, insya-Allah akan sembuh.</span><span> </span></li>
<li><span>Demikian juga, jika ada orang yang diganggu hantu, syaitan, jin, kerasukan, <span> </span>pengsan atau gila, bacakan pada minyak dan sapukan pada orang berkenaan.</span><span> </span></li>
<li><span>Andainya anda ingin mendekati raja, orang berkedudukan tinggi atau orang ramai, <span> </span>baca doa ini setiap hari, insya-Allah semua akan kasihkan anda.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika ingin kuat berjalan, bacakan pada sirih bertemu urat, kemudian usapkan daun <span> </span>itu dari kepala sampai ke dua hujung kaki, insya-Allah anda akan kuat berjalan.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika anda dalam perjalanan dan ada tanda akan hujan, bacakan doa ini, insya-<span> </span>Allah tidak jadi hujan</span><span> </span></li>
<li><span>Jika terjadi permusuhan, bacakan berulang kali, insya-Allah akan berhenti</span><span> </span></li>
<li><span>Jika akan berangkat ke medan perang, bacakan doa ini, insya-Allah tidak di kejar <span> </span>musuh, sebaliknya musuh akan bercerai-berai sesama sendiri</span><span> </span></li>
<li><span>Jika ada wanita yang sukar bersalin, bacakan doa ini pada air dalam mangkuk <span> </span>putih, minumkan air itu, insya-Allah bayinya akan cepat lahir</span><span> </span></li>
<li><span>Jika ada orang sakit mata, bacakan doa ini dan hembuskan pada matanya, insya-<span> </span>Allah lekas sembuh.</span><span> </span></li>
<li><span>Apabila ada orang digigit ular, kena bisa, racun atau penyakit lain, bacakan doa <span> </span>ini pada tempat yang luka atau tempat yang sakit, insya-Allah lekas sembuh.</span><span> </span></li>
<li><span>Jika anda ingin bertemu raja jin, sucikan diri anda daripada najis dan hadas, <span> </span>bacakan doa ini 100 kali pada malam Jumaat di tempat yang suci dan sunyi.</span><span> </span></li>
<li><span>Rasulullah bersabda:”Jika kamu ingin di muliakan orang lain, bacalah doa ini.”</span><span> </span></li>
<li><span>Jika anda hendak melamar seseorang wanita, berpuasalah sehari dan jangan tidur <span> </span>pada malamnya. Bacakan doa ini terus-menerus di tempat sunyi. Insya-Allah <span> </span>lamaran anda diterima</span> </li>
<li>Bilamana ada wanita bersalin yang sulit, maka bacalah doa ini pada pinggang atau mangkuk putih yang berisi air, kemudian airnya diminumkan, Insya’ Allah bayinya akan segera keluar tanpa kesulitan yang di derita oleh sang ibu.</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b> </b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-33362252619847794692010-08-20T14:47:00.000-07:002010-08-20T14:47:36.607-07:00Doa Rumeksa Ing WengiAda kidung rumeksa ing wengi<br />
Yang menjadikan kuat selamat dari semua penyakit<br />
Terbebas dari segala petaka<br />
Jin dan setan pun tidak mau<br />
Segala jenis sihir tidak berani<br />
Apalagi perbuatan jahat<br />
Guna-guna tersingkir<br />
Api menjadi air<br />
Pencuri pun menjauh dariku<br />
Segala bahaya akan lenyap<br />
<br />
Semua penyakit pulang ke tempat asalnya<br />
Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih<br />
Semua senjata tidak mengena, bagaikan kapuk jatuh di besi<br />
Segenap racun menjadi tawar<br />
Binatang buas menjadi jinak<br />
Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua orang, tanah miring dan sarang merak<br />
<br />
Kandangnya semua badak<br />
Meski batu dan laut mengering<br />
Pada akhirnya semua selamat<br />
Sebab badannya selamat<br />
Dikelilingi oleh bidadari<br />
Yang dijaga oleh malaikat<br />
Dan semua rasul<br />
Dalam lindungan Tuhan<br />
Hatiku Adam dan otakku Nabi Sis<br />
Ucapanku ialah Nabi Musa<br />
<br />
Napasku Nabi Isa yang amat mulia<br />
Nabi Ya’kub pendengaranku<br />
Nanti Nabi Daud menjadi suaraku<br />
Nabi Ibrahim menjadi nyawaku<br />
Nabi Sulaiman menjadi kesaktianku<br />
Nabi Yusuf menjadi rupaku<br />
Nabi Idris pada rambutku<br />
Ali sebagai kulitku<br />
Abu Bakar darahku<br />
Dan Umar dagingku<br />
Sedangkan Usman sebagai tulangku<br />
<br />
Sumsumku adalah Fatimah yang amat mulia<br />
Siti Aminah sebagai kekuatan badanku<br />
Nanti Nabi Ayub ada di dalam ususku<br />
Nabi Nuh di dalam jantungku<br />
Nabi Yunus di dalam ototku<br />
Mataku ialah Nabi Muhammad<br />
Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa<br />
Maka lengkaplah semua rasul<br />
Yang menjadi satu badanAntung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-80528774262076466972010-08-07T05:52:00.000-07:002010-08-07T05:52:25.140-07:00Belajar Ma'rifat Demi Ketentraman Jiwa* Telah tiba saatnya Intelektual Islam tampil : Islam membawa manfaat kemajuan dan kesejahteraan. Sebagai bangsa dengan jumlah pemeluk agama Islam terbesar di Dunia, sudah selayaknya bangsa Indonesia maju ke depan dengan berlandaskan Islam menyumbangkan berbagai Inovasi dan Ilmu <br />
Islam adalah Rahmat bagi Semesta Alam, Islam bertumpu pada dimensi Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Akhlak (Akhlaqul Karimah). Al Quran merupakan tuntunan beribadah dan tersembunyi didalamnya Teknologi serta Ilmu Pengetahuan yang sangat maju dan canggih yang selalu terdepan sepanjang jaman bagi siapapun yang mau menggalinya dan berusaha memahamimya sebagai jalan kehidupan.<br />
<br />
Apa yang dituangkan Al Quran melahirkan berbagai pandangan untuk mencapai kesempurnaan, untuk memaksimalkan berbagai potensi dan kemampuan yang tersembunyi dalam Diri setiap Manusia, untuk menghadirkan harmoni dengan kecerdasan Intelektual dan kesalehan sosial yang mampu mengangkat peradaban masyarakat dunia dengan pendekatan kasih sayang menuju kemakmuran dan kesejahteraan "Gemah Ripah Loh Jinawi".<br />
<br />
Perintah membaca dengan menyebut Nama Tuhan Allah, merupakan Inti dari proses pembelajaran, dengan Membaca Kita membuka Pengetahuan dan Cakrawala baru yang luas. Dengan selalu mengingat Allah dalam segala kegiatan dan apapun yang Kita lakukan, maka kehidupan berjalan dengan penuh arti dalam Pengabdian kepada Tuhan Allah dan Umat Manusia serta Keluarga.<br />
<br />
Islam mendorong menggunakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang membawa manfaat kemajuan dan kesejahteraan dengan berlandaskan akhlak yang mulia menuju keberhasilan dan kesuksesan, menuju masyarakat yang maju bermartabat, masyarakat yang cerdas, berbudipekerti luhur, menguasai Ilmu Pengetahuan, berdaya saing, unggul dan mulia.<br />
<br />
* Semua itu diawali dengan mengenal Diri Pribadi, mengenal kelebihan dan kekurangan Kita, membangkitkan dan memaksimalkan kemampuan terdalam, memicu dan memotivasi Diri, melakukan proses pembelajaran, pelatihan, mengenal tantangan, berbagai masalah yang menghadang dan kesulitan serta cara untuk menanggulanginya, perjuangan dan usaha yang keras secara terus menerus berkelanjutan guna mencapai kesuksesan dan kesempurnaan.<br />
<br />
Sesungguhnya di dalam diri manusia terdapat ruh yang berasal dari ruh Tuhan sesuai dengan ayat Al Qur’an yang menerangkan tentang penciptaan manusia (“Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (Shaad; 71-72)”)>. Dengan demikian ruh manusia akan menyatu dengan ruh Tuhan dikala penyembahan terhadap Tuhan terjadi.<br />
Dalam kondisi manusia modern seperti saat ini sering temui manusia yang mengalami hal ini terutama dalam agama Islam yang sering disebut zadhab atau kegilaan berlebihan terhadap Illa yang maha Agung atau Allah.<br />
Mereka belajar tentang bagaimana Allah bekerja, sehingga ketika keinginannya sudah lebur terhadap kehendak Allah, maka yang ada dalam pikirannya hanya Allah, Allah, Allah dan Allah…. disekelilingnya tidak tampak manusia lain tapi hanya Allah yang berkehendak, Setiap Kejadian adalah maksud Allah terhadap Hamba ini…. dan inilah yang dibahayakan karena apabila tidak ada GURU yang Mursyid yang berpedoman pada AlQuran dan Hadits maka hamba ini akan keluar dari semua aturan yang telah ditetapkan Allah untuk manusia.Karena hamba ini akan gampang terpengaruh syaitan, semakin tinggi tingkat keimanannya maka semakin tinggi juga Syaitan menjerumuskannya.<br />
seperti contohnya Lia Eden dll… mereka adalah hamba yang ingin dekat dengan Allah tanpa pembimbing yang telah melewati masa ini, karena apabila telah melewati masa ini maka hamba tersebut harus turun agar bisa mengajarkan yang HAK kepada manusia lain seperti juga Rasullah pun telah melewati masa ini dan apabila manusia tidak mau turun tingkatan maka hamba ini akan menjadi seperti nabi Isa AS.Maka Nabi ISA diangkat Allah beserta jasadnya. Seperti juga Syekh Siti Jenar yang kematiannya menjadi kontroversi.Dalam masyarakat jawa kematian ini disebut “MUKSO” ruh beserta jasadnya diangkat Allah.<br />
<br />
ada 4 unsur ilmu menuju mengenal Allah<br />
-Syariat,Tarekat,Hakekat,Ma'rifat- <br />
<br />
TAHAPAN MENUJU MANUSIA SEMPURNA<br />
<br />
1. Membangkitkan Kekuatan Ruh, Mengenal Tuhan, Merasakan Allah, Mengalir2kan Energi Allah.<br />
<br />
2. Takholi Buka Pintu<br />
<br />
3. Takholi Pembersihan Diri<br />
<br />
4. Melenyapkan Unsur Hewani yang Mengganggu<br />
<br />
5. Mengisi dengan sifat2 Allah Asmaul Husnah<br />
<br />
6. Terapi Quantum Imajineer<br />
<br />
7. Mengukur Kedekatan dengan Allah.<br />
<br />
8. Kepekaan Gerak<br />
<br />
9. Kepekaan Rasa<br />
<br />
10. Aku adalah 'Aku' - Konsep Wihdatus Syuhud<br />
<br />
11. Terhubung dengan Allah.<br />
<br />
12. Jalan Mencapai - Menjadi Manusia Sempurna.<br />
<br />
1. Membangkitkan Kekuatan Ruh agar dapat Mengenal Tuhan<br />
<br />
Bilamana Kita melihat ada Jejak Harimau di pasir pantai, maka Kita yakin bahwa ada Harimau yang melintas di pantai. Kalau Kita melihat alam semesta ini, maka Kitapun yakin bahwa pasti ada yang menciptakannya, Islam mengenal Allah SWT sebagai Sang Pencipta.<br />
<br />
Untuk mengenal Tuhan, Kita harus mengenal Diri Kita sendiri terlebih dahulu, karena Allah menciptakan Alam Semesta ini untuk dinikmati sebagai tempat kehidupan Manusia ciptaan-NYA.<br />
<br />
Pada QS. As Sajdah ayat 9 dijelaskan Manusia diciptakan oleh Allah dan merupakan bagian dari Allah, sehingga pada prinsipnya setiap Manusia terhubung ke Allah dan juga terhubung ke Manusia2 lainnya. Kalau Kita mampu memahami hal ini maka Kita tentu akan mengetahui untuk apa Manusia diciptakan dan dilahirkan ke muka Bumi ini dan bagaimana menggunakan kekuatan Tuhan yang ada dalam Diri Kita itu untuk kebaikan.<br />
_Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-40949603225930319732010-08-07T03:57:00.000-07:002010-08-07T03:57:10.674-07:00AMALAN PADA MALAM-MALAM LAILATUL QADARBerikut ini dapat diamalkan pada malam lailatul qadar (sebaiknya mulai tengah malam):<br />
<br />
1. Sembahyang sunat wudu’.<br />
<br />
2. Sembahyang sunat hajat , berdoa minta dipertemukan Allah dengan malam Lailatul Qadar.<br />
<br />
3. Membaca al-Quran.<br />
<br />
4. Istighfar:<br />
<br />
ASTAGHFIRULLAAHAL’AZHIIMA WA ATUUBU ILAIHI<br />
<br />
5. Zikrullah:<br />
<br />
LAA ILAAHA ILLALLAAH(U) ;<br />
LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADAN(R)-RASUULULLAAH(I);<br />
ALLAAHU AKBAR<br />
<br />
6. Bertasbih:<br />
<br />
SUB-HAANALLAAHI WAL-HAMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL’ALIYYIL’AZHIIM(I);<br />
SUB-HAANALLAAHI WA BIHAMDIHI SUB-HAANALLAAHIL’AZHIIM(I);<br />
SUB-HAANA RABBIYAL A’LAA<br />
<br />
SUB-HAANA RABBIYAL’AZHIIMI WA BIHAMDIH(I)<br />
<br />
7. Salawat:<br />
<br />
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD<br />
<br />
8. Sembahyang sunat tahajjud.<br />
<br />
9. Sembahyang sunat tasbih.<br />
<br />
Orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar dipercayai akan terus dingin badannya karena dihampiri oleh para malaikat (sebentar saja). Hendaklah segera membaca:<br />
<br />
ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII<br />
<br />
Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud: “Barangsiapa beribadat sesaat pada malam Qadar, kira-kira selama seorang penggembala memerah susu kambingnya, maka adalah lebih disukai Allah daripada berpuasa setahun penuh. Demi Allah yang telah mengutus daku dengan hak menjadi nabi, sesungguhnya membaca satu ayat dari al-Quran pada malam Qadar adalah lebih disukai Allah daripada mengkhatamkannya pada malam-malam yang lain.”<br />
<br />
Dari Aisyah r.a bahwa dia mengatakan, aku bertanya: “Ya Rasulullah, kalau aku bertepatan dengan malam Qadar, maka apakah yang patut aku baca? Jawab Rasulullah s.a.w.: Ucapkanlah:<br />
<br />
ALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM (UN) TUHIBBUL’AFWA FA’FU ‘ANNII<br />
<br />
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan Yang Maha Pemaaf lagi Pemurah, yang suka memberi kemaafan, maka maafkanlah aku.”Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-33178614155285388522010-08-07T03:52:00.001-07:002010-08-07T03:52:49.399-07:00Keutamaan Bulan RamadhanAbu Hurairah ra, di mana ia berkata : Rasulullah saw bersabda :<br />
<br />
“Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan kepada umat sebelumnya yaitu :<br />
1. Bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak kasturi.<br />
<br />
2. Malaikat memohonkan ampun bagi mereka sehingga mereka berbuka.<br />
<br />
3. Pada bulan itu setan-setan yang jahat dibelenggu, maka pada bulan itu mereka tidak bebas sebagaimana pada bulan-bulan yang lain.<br />
<br />
4. Setiap hari Allah menghias surga-Nya dan berfirman kepadanya : “Hamba-hamba-Ku yang shalih hampir dibebaskan dari beban dan gangguan dan mereka akan kembali kepadamu.<br />
<br />
5. Pada akhir malam bulan Ramadhan, mereka diampuni. (Rasulullah saw) ditanya : “wahai Rasulullah, apakah malam itu lailatul qadar ?” Beliau menjawab : “Bukan, namun seorang pekerja itu upahnya dibayarkan bila ia telah selesai mengerjakan pekerjaannya.”<br />
<br />
Dari Abu Hurairah ra, di mana ia berkata : Rasulullah saw menyampaikan berita gembira kepada para sahabatnya seraya bersabda :<br />
“Bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah telah datang kepadamu. Allah mewajibkan atas kamu berpuasa padanya. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan yang jahat dibelenggu. Dalam bulan itu ada lailatul qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.”<br />
<br />
Diriwayatkan dari Al-A’masy dari Khaitsamah, di mana ia berkata : “Para ulama mengatakan bahwa dari Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya, dari haji yang satu ke haji berikutnya, dari Jum’at yang satu ke Jum’at berikutnya, dan dari salat yang satu ke salat berikutnya adalah merupakan kaffarat (penebus dosa) selama dosa-dosa besar dijauhi.”<br />
<br />
Diriwayatkan dari Umar ra, bahwasanya apabila Ramadhan tiba, ia berkata : “Selamat datang bulan yang membersihkan kami.” Bulan itu seluruhnya baik, puasa pada siang harinya, salat malam pada malam harinya, dan shadaqah (infaq) pada bulan Ramadhan itu seperti shadaqah (infak) dalam perjuangan pada jalan Allah.”<br />
Abu hurairah ra meriwayatkan salat malam pada bulan Ramadhan, karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.”<br />
<br />
Abu Hurairah ra meriwayatkan dari Nabi saw, di mana beliau bersabda :<br />
<br />
“Allah SWT berfirman : “setiap kebaikan yang dikerjakan oleh manusia itu dilipatgandakan dari sepuluh sampai 700 kali kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Ia meninggalkan keinginan, makan dan minumnya karena Aku. Puasa itu adalah perisai. Bagi orang yang berpuasa itu memiliki dua kegembiraan, yaitu kegembiraan sewaktu berbuka, dan keembiraan sewaktu bertemu dengan Tuhannya, nanti pada hari kiamat.”<br />
<br />
Rasulullah saw menyampaikan khutbah pada akhir bulan Sya’ban, di mana beliau bersabda :<br />
“Wahai manusia, sesungguhnya bulan yang agung dan penuh barakah, bulan yang di dalamnya terdapat lailatul qadar yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan telah menaungi kamu sekalian. Suatu bulan, di mana Allah mewajibkan puasa pada siang harinya dan menjadikan salat pada malam harinya sebagai amalan sunah. Barang siapa yang mengerjakan perbuatan sunah atau perbuatan baik lainnya pada bulan itu, maka ia seolah-olah mengerjakan perbuatan fardhu pada selain bulan itu. Ramadhan adalah bulan sabar, dan sabar itu balasannya surga. Ia adalah bulan pertolongan dan bulan di mana pada saat itu rezeki orang mukmin bertambah. Barang siapa yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala memerdekakan budak dan mendapat ampunan atas dosa-dosanya.” Kami berkata : “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kami mempunyai makanan yang bisa dipakai untuk berbuka bagi orang yang berpuasa.” Beliau bersabda : “Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberi buka kepada orang yang berpuasa meskipun hanya seteguk air susu, sebutir korma atau air minum. Barang siapa yang membuat kenyang orang yang berpuasa, maka ia mendapat ampunan atas dosa-dosanya dan Tuhannya akan memberinya minuman dari telaga, suatu minuman yang tidak akan pernah haus lagi sesudah meminumnya, sampai ia masuk surga, dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu. Bulan Ramadhan permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan penghabisannya adalah pembebasan dari neraka. Dan barang siapa yang memperingan budaknya pada bulan itu, maka Allah memerdekakannya dari api neraka.”Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-79212248546996227662010-08-06T06:39:00.001-07:002010-08-06T06:39:43.017-07:00Siapakah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani ?Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang ‘alim di Baghdad. Biaografi beliau dimuat dalam Kitab Adz Dzail ‘Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali. Buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.<br />
<br />
Imam Ibnu Rajab menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qadir Al Jailani lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga dengan Kailan. Sehingga diakhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy. Wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi’ul Akhir tahun 561 H di daerah Babul Azaj.<br />
<br />
Beliau meninggalkan tanah kelahiran, dan merantau ke Baghdad pada saat beliau masih muda. Di Baghdad belajar kepada beberapa orang ulama’ seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein Al Farra’ dan juga Abu Sa’ad Al Muharrimi. Beliau belajar sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama’.<br />
<br />
Suatu ketika Abu Sa’ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil-kecilan di daerah yang bernama Babul Azaj. Pengelolaan sekolah ini diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. Beliau mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Bermukim disana sambil memberikan nasehat kepada orang-orang yang ada tersebut. Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasehat beliau. Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. Sehingga sekolah itu tidak kuat menampungnya. Maka, diadakan perluasan.<br />
<br />
Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama’ terkenal. Seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Juga Syeikh Qudamah penyusun kitab figh terkenal Al Mughni.<br />
<br />
Syeikh Ibnu Qudamah rahimahullah ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir, beliau menjawab, “ kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau sangat perhatian terhadap kami. Kadang beliau mengutus putra beliau yang bernama Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Beliau senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu.”<br />
<br />
Syeikh Ibnu Qudamah sempat tinggal bersama beliau selama satu bulan sembilan hari. Kesempatan ini digunakan untuk belajar kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sampai beliau meninggal dunia. 1)<br />
<br />
Beliau adalah seorang ‘alim. Beraqidah Ahlu Sunnah, mengikuti jalan Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak (pula) orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, “thariqah” yang berbeda dengan jalan Rasulullah, para sahabatnya, dan lainnya.<br />
<br />
Diantara perkataan Imam Ibnu Rajab ialah, “ Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh banyak para syeikh, baik ‘ulama dan para ahli zuhud. Beliau banyak memiliki keutamaan dan karamah. Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri’ Abul Hasan Asy Syathnufi Al Mishri ( orang Mesir ) 2) mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. Dia telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar ( kebohongannya ). Cukuplah seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar. Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tentram untuk beregang dengannya, sehingga aku meriwayatkan apa yang ada di dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang telah mansyhur dan terkenal dari selain kitab ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang-orang yang tidak dikenal. Juga terdapat perkara-perkara yang jauh ( dari agama dan akal ), kesesatan-kesesatan, dakwaan-dakwaan dan perkataan yang batil tidak berbatas.3) semua itu tidak pantas dinisbatkan kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani rahimahullah. Kemudian aku dapatkan bahwa Al Kamal Ja’far Al Adfwi4) telah menyebutkan, bahwa Asy Syath-nufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini.”5) <br />
<br />
Imam Ibnu Rajab juga berkata, “ Syeikh Abdul Qadir Al Jailani rahimahullah memiliki pendapat memiliki pendapat yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu ma’rifat yang sesuai dengan sunnah. Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang terkenal. Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib. Murid-muridnya mengumpulkan perkara-perkara yang berkaitan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang dengan sunnah. Beliau membantah dengan keras terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah .”<br />
<br />
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, “ Dia ( Allah ) di arah atas, berada diatas ‘arsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. IlmuNya meliputi segala sesuatu.” Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadist-hadist, lalu berkata “ Sepantasnya menetapkan sifat istiwa’ ( Allah berada diatas ‘arsyNya ) tanpa takwil ( menyimpangkan kepada makna lain ). Dan hal itu merupakan istiwa’ dzat Allah diatas arsys.”6)<br />
<br />
Ali bin Idris pernah bertanya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, “ Wahai tuanku, apakah Allah memiliki wali ( kekasih ) yang tidak berada di atas aqidah ( Imam ) Ahmad bin Hambal?” Maka beliau menjawab, “ Tidak pernah ada dan tidak akan ada.”7)<br />
<br />
Perkataan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani tersebut juga dinukilkan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Al Istiqamah I/86. Semua itu menunjukkan kelurusan aqidahnya dan penghormatan beliau terhadap manhaj Salaf.<br />
Sam’ani berkata, “ Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah penduduk kota Jailan. Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau.”<br />
<br />
Imam Adz Dzahabi menyebutkan biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A’lamin Nubala, dan menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut,”Lebih dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat.”<br />
<br />
Imam Adz Dzahabi menukilkan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Syeikh Abdul Qadir yang aneh-aneh sehingga memberikan kesan seakan-akan bekiau mengetahui hal-hal yang ghaib. Kemudian mengakhiri perkataan, “ Intinya Syeikh Abdul Qadir memiliki kedudukan yang agung. Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya dan Allah menjanjikan ( ampunan atas kesalahan-kesalahan orang beriman ). Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau.”( Siyar XX/451 ).<br />
<br />
Imam Adz Dzahabi juga berkata, ” Tidak ada seorangpun para kibar masyasyeikh yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak diantara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi ”.<br />
<br />
Syeikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali berkata dalam kitabnya, Al Haddul Fashil, hal.136, “ Aku telah mendapatkan aqidah beliau ( Syeikh Abdul Qadir Al Jailani ) didalam kitabnya yang bernama Al Ghunyah.8) Maka aku mengetahui dia sebagai seorang Salafi. Beliau menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah dan aqidah-aqidah lainnya di atas manhaj Salaf. Beliau juga membantah kelompok-kelompok Syi’ah, Rafidhah, Jahmiyyah, Jabariyyah, Salimiyah, dan kelompok lainnya dengan manhaj Salaf.”9) <br />
<br />
Inilah tentang beliau secara ringkas. Seorang ‘alim Salafi, Sunni, tetapi banyak orang yang menyanjung dan membuat kedustaan atas nama beliau. Sedangkan beliau berlepas diri dari semua kebohongan itu. Wallahu a’lam bishshawwab.<br />
<br />
Kesimpulannya beliau adalah seorang ‘ulama besar. Apabila sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjung-nyanjungnya dan mencintainya, maka suatu kewajaran. Bahkan suatu keharusan. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau di atas Rasulullah n, maka hal ini merupakan kekeliruan. Karena Rasulullah n adalah rasul yang paling mulia diantara para nabi dan rasul. Derajatnya tidak akan terkalahkan disisi Allah oleh manusia manapun.<br />
<br />
Adapun sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah ( perantara ) dalam do’a mereka. Berkeyakinan bahwa do’a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaranya. Ini juga merupakan kesesatan. Menjadikan orang yang meningal sebagai perantara, maka tidak ada syari’atnya dan ini diharamkan. Apalagi kalau ada orang yang berdo’a kepada beliau. Ini adalah sebuah kesyirikan besar. Sebab do’a merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak diberikan kepada selain Allah. Allah melarang mahluknya berdo’a kepada selain Allah,<br />
<br />
<br />
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah.<br />
Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya <br />
Disamping ( menyembah ) Allah.<br />
( QS. Al-Jin : 18 )<br />
<br />
Jadi sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk memperlakukan para ‘ulama dengan sebaik mungkin, namun tetap dalam batas-batas yang telah ditetapkan syari’ah.<br />
<br />
Akhirnya mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada kita sehingga tidak tersesat dalam kehidupan yang penuh dengan fitnah ini.<br />
Wallahu a’lam bishshawab.<br />
<br />
1) Siyar A’lamin Nubala XX/442<br />
2) Nama lengkapnya adalah Ali Ibnu Yusuf bin Jarir Al Lakh-mi Asy Syath-Nufi. Lahir di Kairo tahun 640 H, meninggal tahun 713 H. Dia dituduh berdusta dan tidak bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani.<br />
3) Seperti kisah Syeikh Abdul Qadir menghidupkan ayam yang telah mati, dan sebagainya.<br />
4) Nama lengkapnya ialah Ja’far bin Tsa’lab bin Ja’far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal Al Adfawi. Seoarang ‘ulama bermadzhab Syafi’i. Dilahirkan pada pertengahan bulan Sya’ban tahun 685 H. Wafat tahun 748 H di Kairo. Biografi beliau dimuat oleh Al Hafidz di dalam kitan Ad Durarul Kaminah, biografi nomor 1452.<br />
5) Dinukil dari kitab At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa’dah 1415 H / 8 April 1995 M.<br />
6) At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 515.<br />
7) At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 516.<br />
8) Lihat kitab Al-Ghunyah I/83-94.<br />
9) At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa’dah 1415 H / 8 April 1995 M.Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-643471337118648832010-07-23T21:33:00.000-07:002010-07-23T21:33:20.418-07:00Keutamaan Malam Nishfu Sya'banNisfu Sya’ban artinya pertengahan bulan Sya’ban, atau malam ke-15 bulan Sya’ban, tepat di bulan purnama. Kaum muslimin meyakini adanya fadhilah (keutamaan) khusus di malam ini, layaknya beberapa malam yang memang Allah istimewakan seperti malam Jum’at, lailatul qadr dan lain-lain.<br />
<br />
Keutamaan khusus pada malam pertengahan (malam tanggal 15) bulan Sya’ban ini memang diceritakan dalam beberapa hadits. Bahkan, ada juga beberapa hadits yang menjelaskan amalan khusus berupa shalat tertentu di malam hari, puasa di siang hari serta beberapa wirid khusus.<br />
<br />
Akan tetapi semua hadits yang mengatakan adanya amalan khusus di malam nisfu Sya’ban ini tidak ada yang selamat dari kritikan sanad. Padahal, kita tahu bahwa untuk mengamalkan sebuah syariat khusus diperlukan dalil yang valid berupa Al Qur`an, hadits shahih dan hasan. Sedangkan hadits dha’if tidak bisa diamalkan bila menyangkut adanya hukum baru dan bukan sekedar fadhilah amal.<br />
<br />
Para ulama ahli hadits sendiri sudah memastikan tidak ada hadits yang bisa dipakai landasan beramal tentang shalat khusus di malam nishfu Sya’ban, semua hadits tentang itu sanadnya lemah atau bahkan palsu.<br />
<br />
Beberapa komentar ulama hadits dalam masalah ini:<br />
<br />
·Asy-Syaukani menyebutkan dua hadits khusus tentang shalat nishfu Sya’ban dalam kitabnya, Al-Fawa`id Al-Majmu’ah yaitu di nomor 105 dan 106. Lalu beliau berkata, ”Hadits tentang shalat nishfu Sya’ban itu batil.” Lalu dia menjelaskan bahwa yang batil adalah hadits tentang shalat khusus di malam itu, lain halnya dengan keutamaan malam nishfu Sya’ban itu sendiri yang dijelaskan oleh hadit-hadits lain. (lihat: Al-Fawa`id Al-Majmu’ah fii Ahaadits Al-Mawdhu’ah, juz 1 hal. 51).<br />
<br />
·Syaikhul Islam Ahmad bin Abdul Halim Ibnu Taimiyah ketika ditanya tentang shalat malam nishfu Sya’ban maka beliau menjawab, ”Apabila seseorang shalat sendirian atau berjamaah di masjid sebagaimana yang biasa diamalkan sebagian salaf maka itu lebih baik. Sedangkan shalat khusus berjamaah seperti halnya shalat seratus rakaat dengan membaca surah Al-Ikhlas seribu kali adalah bid’ah dan tak pernah dianjurkan seorangpun dari para imam.” (Majmu’ Al-Fatawa, juz 23, hal. 131). Lalu di halaman 134 dia menjelaskan bahwa semua hadits tentang shalat khusus di malam tertentu dengan cara tertentu termasuk di malam nishfu Sya’ban sanadnya palsu.<br />
<br />
·Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah juga memastikan tak ada hadits yang shahih tentang shalat khusus di malam nisfhu Sya’ban. (Lihat: Al-Manar Al-Munif, hal. 98 pasal 22).<br />
<br />
Ini berkenaan dengan shalat khusus di malam nishfu Sya’ban dengan cara dan bentuk tertentu. Lalu bagaimana dengan shalat biasa yang dilakukan di malam itu seperti halnya shalat tahajjud serta puasa di dalamnya?<br />
<br />
Seperti dalam jawaban Ibnu Taimiyah diatas bahwa beliau menganggap itu boleh-boleh saja dilakukan, tapi bukan shalat khusus melainkan shalat malam biasa seperti halnya tahajjud. Apalagi ternyata memang malam nishfu Sya’ban ini benar mengandung keistimewaan tersendiri sebagaimana yang akan dijelaskan sebentar lagi.<br />
<br />
Tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadits dari Ali RA dan dianggap shahih oleh Ibnu Hibban, hadits itu adalah:<br />
<br />
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا ابْنُ أَبِي سَبْرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ<br />
<br />
“Al Hasan bin Ali Al Khallal menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ibnu Abi Sabrah memberitakan kepada kami, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu’awiyah bin Abdullah bin Ja’far, dari ayahnya, dari Ali bin Abu Thalib, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban maka lakukan shalat malam padanya dan berpuasalah pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah turun ke langit dunia di dalamnya sampai matahari terbenam. Saat itu Allah berfirman, “Apakah ada yang akan meminta ampun? Pasti aku ampuni. Apakah ada yang minta rezki? Pasti aku beri. Apakah ada yang mendapat musibah? Pasti aku selamatkan dia…..dan seterusnya sampai terbit fajar.” (Sunan Ibnu Majah, no. 1388).<br />
<br />
Padahal hadits ini sanadnya palsu, karena di dalamnya ada nama: Ibnu Abi Sabrah yang dituduh sebagai pemalsu hadits, maka semua hadits yang melalui jalurnya adalah palsu.<br />
<br />
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani mengomentari pribadi Abu Bakar bin Abdullah ini: ”Para ulama menuduhnya memalsukan hadits.” (Taqrib At-Tahdzib, juz 2 hal. 242, bab: Al-Kuna).<br />
<br />
Akan tetapi ada satu hadits dari Mu’adz bin Jabal ra, yang menerangkan keutamaan malam nishfus Sya’ban secara umum, tapi tidak menerangkan adanya amalan khsusus. Hadits itu adalah riwayat dari Mu’adz bin Jabal ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,<br />
<br />
يطلع الله إلى خلقه في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن<br />
<br />
”Allah mengamati para makhluk-Nya di malam pertengahan bulan Sya’ban dan Dia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali yang musyrik dan orang yang memusuhi orang lain (tanpa alasan benar).”<br />
<br />
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra dan Ath-Thabarani dalam Al-Awsath. Hadits ini dianggap shahih oleh Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 1114).<br />
<br />
Ada beberapa riwayat lain yang senada dengan sanad yang lemah tapi menguatkan sanad hadits di atas, antara lain dari Abu Musa Al-Asy’ari, Abu Bakr Ash-Shiddiq, Aisyah.<br />
<br />
Masing-masing riwayat punya cacat ringan, tapi bisa saling menguatkan. sehingga hadits tersebut berstatus hasan lighairih. Bahkan Syekh Al-Albani juga memasukkan hadits Abu Musa Al-Asy’ari yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 1563.<br />
<br />
Jadi, berpedoman kepada hadifts Mu’adz ini maka benar adanya keistimewaan khusus pada malam nishfu Sya’ban, sehingga hendaklah menggiatkan ibadah pada malam itu dengan shalat malam, banyak istighfar, berdoa, membaca Al-Qur`an dan lain sebagainya. Sedangkan puasa di siang harinya juga sunnah, bukan berdasarkan hadits yang lemah, melainkan hadits sunnahnya puasa tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan, serta hadits-hadits yang menganjurkan banyak puasa di bulan Sya’ban. Wallahu a’lam.<br />
<br />
Untuk sementara ini yang bisa saya tulis, semoga bermanfaat bagi kita semua terutama bagi diri saya pribadi yang banyak kekurangan iAntung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8381302304403549018.post-79417261590164397652010-07-18T01:47:00.001-07:002010-07-18T01:47:36.476-07:00ILMU KAMUKSAN“Peksi Nala“<br />
a. Sallahu allaihi wasallam;<br />
Peksi Nala,<br />
mulih he muliya,<br />
he; Rengkulu, Saka Guru,<br />
Sumuruping Kadratullah,<br />
murub mumbul ing ngawang padhang,<br />
haningali, hawang-hawang.<br />
b. Awang dalem tinut dening iman;<br />
Seg, padang teka padhang,<br />
lah padhang, adoh katon cedhak,<br />
katon byar padhang,<br />
teka padhang,<br />
Peksi Nala, wengakna lawang suwarga,<br />
inepen lawang neraka.<br />
c. Repp…. gregg….hiya iku Peksi Nala;<br />
Kang misesa liyeping Karsa Mulya,<br />
tan ana kerasa,<br />
sampurna ing badane,<br />
selamet sak parane,<br />
teka sakajate! Amin, Amin, Amin!!!!<br />
Bahasa Indonesia<br />
a. Sallahu allaihi wasallama;<br />
Peksi Nala,<br />
Kembali…. hei…. kembalilah,<br />
hei, Rengkulu, Matahari, Saka Guru,<br />
yang meresap dikodratullah,<br />
menyala dan membubung diangkasa cemerlang,<br />
melihati langit dan angkasa.<br />
b. Wahana-MU diturut oleh iman;<br />
Seg, teranglah dan terang,<br />
okh, terang, sekalipun jauh terlihat dekat,<br />
kelihatan…. pyaar…. cemerlang terang,<br />
sekonyong-konyong………. terang,<br />
Peksi Nala, bukalah pintu surga ini,<br />
tutuplah pintu neraka ini.<br />
c. Repp…. gregg….yaitu Peksi Nala;<br />
Yang misesa liyepnya Karsa Yang Mulia,<br />
tiada terasa apa-apa,<br />
sempurnalah dibadannya,<br />
selamatlah kemana perginya,<br />
sampailah segala niatnya! Amin, Amin, Amin!!!!<br />
Makna bait-bait wirid di atas khusus bagi orang yang akan menuju keakhir kejadian, atau sewaktu kita hendak ajal! Karenanya, dilarang untuk bahan pembicaraan, menjaga kemurnian sastra tersebut, kalau memang diperlukan hanya dua kali di ucapkan untuk “menolong” orang-orang yang akan meninggal dunia, artinya hanya di peruntukkan dua orang pada hari itu bilama (di desa) tempat kita terdapat kematian!<br />
Kalau wirid dibait-bait tersebut hanya dibaca saja tanpa pengertian yang mendalam samalah artinya kalau kita sewaktu meneriakkan slogan-slogan reklame; seyogyanya dihafal serta mengerti satu persatu apa dan dimana, surga, neraka dan akhirat serta bagaimana cara menyelaraskan wahana tersebut. Saya yakin apabila tidak disebar luaskan, maka Ilmu Kamuksan di atas akan lenyap bersama orang-orang Tua-tua yang mempunyai Ilmu itu atau Wirid Ilmu Khaq Sejati yang sempurna, dikarenakan uleh dua faktor:<br />
Pertama, orang Tua-tua kita masih merahasiakan,<br />
Kedua, dibawa oleh puputnya umur orang-orang tersebut!!!<br />
Sungguh-sungguh akan berterimakasih para jiwa-jiwa yang meninggalkan badannya setelah mendapat “wisikan atau bisikan” bunyi ilmu tersebut, karena peribahasa memberikan tongkat orang yang akan tergelincir, atau memberikan obor orang yang sedang kegelapan!!!<br />
Cara untuk mengamalkan ilmu tersebut (kepada siapa ilmu itu diberikan), terserah kepada para pembaca, kalau tidak dengan wajar sebagaimana Guru mengajar muridnya, (seyampang orang-orang selagi hidup) setidak-tidaknya “berikan ilmu” ini terhadap orang yang akan menemui ajal dengan cara membisikkan melalui telinga kirinya!!!<br />
Dengan demikian mulai sekarang, dari pada kita dicekam rasa kecewa dibelakang hari, sebab pada alam Sakarotilma’oti tidak seorangpun akan dapat menolong kita, sekalipun dengan suatu “matram” yang dianggap ampuh!!!<br />
Untuk lebih memudahkan dan meresapi dalam mengamalkan ilmu tersebut, dengan penjelasan sebagai berikut :<br />
a. “Peksi Nala” artinya : Peksi = burung, sedangkan Nala = hati (dari bahasa Kawi), jadi maksudnya hati laksana burung.<br />
Sedangkan “Ilmu Kamuksan” berasal dari bahasa Kawi yang artinya : mati dengan disertai badannya, wadagnya atau jasadnya, hal-hal mana dulu banyak dilakukan para leluhur kita seperti para Raja-raja, Pandhita-pandhita pada zamanya!”.<br />
“Rengkulu, Srengenge-srengenge (matahari), Soko Guru” artinya : Rengkulu = bantal, Srengenge-srengenge = sifat panas, Soko Guru = tiang rumah yang jumlahnya empat; kiasannya, hati manusia itu sadar-taksadar-selalu bersandar kepada empat nafsu yang selalu panas!”.<br />
“Sumuruping Kodratullah” bahasa ini mempunyai dua makna : “sumuruping” atau dapat diartikan meresap atau telah mengetahui. Bila “sumurup” ini disamakan dengan “surup” akan menjadi “kesurupan” artinya dimasuki; jadi yang tepat adalah “meresapi”, jelasnya semua pekertinya bathin yang berpangkal dari “hati” itu, benar-benar diresapi oleh kodratnya Allah atau hati adalah benar-benar bekerja atas kuasanya Allah! Ingat bahwa semua yang lahir maupun yang bathin adalah kehendak dan af’al-Nya!.<br />
b. Yang terpenting dalam pengamalan Peksi Nala sewaktu “mendobrak” pintu surga dan neraka, selanjutnya surga dan neraka adalah “jodohnya” atau dapat diganti dengan sebutan : senang atau susah, sehat dan sakit adalah satu rasa yang dirasakan oleh hati, di dalam dalil Qur’an diterangkan bahwa azab neraka berpangkal dari tiga pintu, tetapi pintu-pintu yang sebenarnya berjumlah tujuh!.<br />
Uraian-uraian selanjutnya sejajar dengan Wirid Hidayat Jati. Inilah hakekatnya dari pada Roh dan Hati Surga dan Neraka :<br />
1. HATI PU’AT : ialah jantung, pintunya di puser, rohnya disebut Rohullah; Surganya dinamakan Jannatul Na’iem, maksudnya lebih nikmat, buktinya tidur pulas. Nerakanya Jahanam, artinya lebih panas, buktinya lapar dan sakit perut!<br />
2. HATI MUZARAT : YAITU Syulbi, pintunya di zakar, rohnya Roh Qudus, Surganya Jannatul Adnin, maksudnya lebih elok, buktinya keluar mani, Nerakanya Zakinn, artinya lebih dingin, buktinya waktu mandi zinabat, atau kencing!<br />
3. HATI TAWAJUH : yaitu perut, pintunya di anus (zubur), rohnya Roh Syirikul’alam, Surganya Jannatul Thawwab, maksudnya puas, buktinya kentut dan berak; Nerakanya disebut Wailun maksudnya lebih sakit, buktinya waktu sakit berak dan berak darah!<br />
4. HATI SALIM : yaitu ginjal, pintunya di hidung, nafsunya Mutmainah; warnanya putih, kerjanya mencium, membau, rohnya Roh Ruhkani; Surganya Jannatul Firdaus, artinya lebih lama, buktinya keluar masuhnya nafas; Nerakanya disebut Asfala’safilien, maksudnya sesak nafas, tandanya sakit mengi (sesak nafas)!<br />
5. HATI SANUBARI : yaitu limpa, pintunya di mata, nafsunya Sufiyah, warnanya kuning, pekernya melihat, rohnya Roh Rabani; Surganya Jannatul Syamsi, artinya lebih terang, buktinya mengetahui segala yang ada; Nerakanya Syahhir, artinya gelap, nyatanya sakit lamur atau buta!<br />
6. HATI MAKNAWI : yaitu empedu, pintunya di telinga, nafsunya Amarah, warnanya merah, rohnya Roh …. (?); Surganya Jannatul Ma’oti, artinya lebih elok, buktinya perpaduannya suara; Nerakanya Laliem, maksudnya pepet, nyatanya sakit telinga atau tuli!<br />
7. HATI SAWADI : yaitu usus, pintunya mulut, nafsunya Aluamah, rupanya hitam, pekertinga bicara, rohnya Roh Ilafi, Surganya Jannatul Syukhri, artinya lebih suka, nyatanya tertawa; Nerakanya Sukhra, maksudnya risi, nyatanya waktu menangis!<br />
Makna sebenarnya dari Ilmu Kamuksan diatas terletak bulat-bulat pada kesempurnaan badaniah yang mengharuskan kesehatan disamping latihan bathin yang khusus bagi kebatinan! Apakah hanya dengan membaca wirid Ilmu Kamuksan tersebut akan otomatis begitu saja setelah ajal kita sampai, kemudian badan dan jiwa sempurna dan lenyap? Syukurlah kalau wirid diatas tanpa dipelajari dan tanpa syarat-syarat apapun dapat menyempurnakan pati dan hidup kita! Kalau jawabannya “belum” percumalah, walaupun bagaimana keampuhan wirid-wirid tersebut tetap tidak akan dapat menolong! Sesuai falsafah Jawa, asal kita dapat melatih Semedi pada jam-jam tertentu dengan melatih juga “mengembalikan” kondisi aslinya indriya-indriya tersebut misalkan : kembalikan suara, artinya melatih tidak mendengar sesuatu, kembalikan bau artinya hidung berhenti dulu tidak membau dan sebagainya; bukan berarti seperti zaman yang sudah-sudah kita diharuskan mengembalikan “suara kepada yang punya suara”, dalam pemikiran timbul gugatan “Siapa yang punya suara”?<br />
Menurut Wirid Hidayat Jati “Iradatnya Dat” dalan bahasa Indosnesia-nya kurang lebih sebagai berikut : ………. karena sebenar-benarnya yang menjadi larangan atau pantangan dari para ulah Ilmu Kasampurnan itu hanya terletak pada “nafsu”. Kalau dapat mengikis (mengurangi) biasanya timbul hati yang awas dan ingat (awas lan emut, Jawa).<br />
Karena benar-benar bahwa kita hidup melulu pengemban rasa dengan keterangan-keterangan Hidayat Jati tersebut benar dan nyata bahwa surga dan neraka yang berpintu tujuh dari poko asalnya (salurannya) berpintu tiga bukan di “sana-sana” tetapi disilah, dibadan kita yang keselurahannya minta perhatian khusus, agar tidak nyeleweng yang dapat menimbulkan rasa-rasa yang kita inginkan! Sesungguhnya memang Peksi Nala-lah yang dapat mempengaruhi, misesa, memerintah atau mengendalikan semua hasrat-hasrat lahir bathin; karenanya benar-benar sukses atau tercapai segala tujuan, hanya terletah pada hati!.<br />
Harap diingat bahwa wirid tersebut sekali lagi hanya dapat “MERINGANKAN” jalannya Roh waktu meninggalkan badan sewaktu ajal, agar tidak terperosok ke alam penasaran, lebih-lebih kalau mulai sekarang kita amalkan dan hayati sesuai petunjuk Guru masing-masing, insya’allah ajal kita menuju sempurna, kembali ke asal awalnya “DARI TIADA RASA KE TIADA RASA”!! Amin, Amin, Amin.<br />
Sumber buku Wedaran Wirid III, Ki R.S. Yoedi Parto Yoewono.Antung Kadirhttp://www.blogger.com/profile/18392657561847849377noreply@blogger.com0